Hikmah
Hikmah

Rabu, 18 Januari 2023 10:40

 Kabar Buruk! Sub Varian Covid Paling Menular Diperkirakan Sudah Masuk Indonesia, Waspada Gejala Berikut

Kabar Buruk! Sub Varian Covid Paling Menular Diperkirakan Sudah Masuk Indonesia, Waspada Gejala Berikut

Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia memperingatkan masyarakat dan pemerintah mengenai kemungkinan masuknya sub varian baru ini ke Indonesia. Menurutnya, masuknya Omicron XBB.1.5 tentu sulit dihindari. Hal tersebut dipicu oleh tingginya mobilitas bahkan sudah seperti sebelum pandemi menyerang.

BUKAMATA- Kabar buruk pasca Pemerintah melepaskan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru-baru ini. Pasalnya, ancaman virus Covid varian baru yaitu Omicron XBB.1.5 n Virus Kraken, diperkirakan sudah masuk ke Indonesia.

Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia memperingatkan masyarakat dan pemerintah mengenai kemungkinan masuknya sub varian baru ini ke Indonesia. Menurutnya, masuknya Omicron XBB.1.5 tentu sulit dihindari. Hal tersebut dipicu oleh tingginya mobilitas bahkan sudah seperti sebelum pandemi menyerang. 

"Kemungkinan besar sudah terdeteksi ya [di Indonesia], terutama provinsi atau kota yang memiliki jalur penerbangan internasional," kata Dicky dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (18/1/2023).

"Itu bukan hal yang aneh dalam konteks konektivitas pasca pembukaan banyak pelonggaran-pelonggaran di berbagai negara pada pertengahan tahun 2022 lalu," imbuhnya.

Dari data ilmiah terkini, XBB.1.5 memiliki kemampuan yang jauh lebih kuat dan super dalam menginfeksi orang yang terjangkit.

Menurutnya sub varian Omicron ini mungkin tidak akan memicu gejala berat, tetapi pasien yang sudah tertular berisiko tinggi mengalami long Covid-19.

Kraken disebut oleh Dicky dapat menyebabkan kerusakan organ-organ, dampak jangka menengah maupun jangka panjang bagi mereka yang terinfeksi.

"Kemampuan untuk ada di sel tubuh manusia jauh lebih kuat, lebih lama. Artinya ada potensi lebih besar yang dibawa oleh infeksi XBB.1.5 ini untuk menyebabkan long covid," tutur Dicky.

Di sisi lain, sama seperti semua sub varian Omicron, XBB 1.5 mampu menerobos antibodi yang semakin efektif.

"Jadi karena apa yang dihadapi oleh saat ini oleh dunia dan Indonesia, bukan bicara kematian keparahan lagi tapi bicara masalah dampak serius dari penyakit virus Covid ini dalam jangka panjang," tuturnya.

Ia mengatakan untuk berpikir strategis di bidang kesehatan, berpikirnya tidak boleh untuk jangka pendek.

Sebab bicara penyakit ini bagaimana dampaknya kepada manusia dalam jangka panjang yang harus menjadi pemikiran strategis baik pemerintah maupun masyarakat.

Pemimpin teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa XBB.1.5 adalah sub varian Covid yang paling menular hingga saat ini. Para ilmuwan percaya,penyebaran XBB.1.5 sangat cepat karena ia mengelak dan mengikat lebih erat ke sel manusia, membuatnya lebih menular.

"Ini adalah sub varian yang paling menular yang telah terdeteksi," kata Van Kerkhove dalam konferensi pers 4 Januari di Jenewa, dikutip dari CNBC Internasional.

"Alasan untuk ini adalah mutasi yang ada di dalam sub varian omicron ini yang memungkinkan virus ini menempel pada sel dan bereplikasi dengan mudah," imbuhnya.

Dalam analisisnya, WHO menyatakan kajian soal tingkat keparahan virus masih berlangsung. Namun, virus XBB.1.5 dipastikan tidak membawa mutasi yang terkait potensi tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi.

WHO mengatakan XBB.1.5 adalah salah satu sub varian Covid yang paling lincah menghindari kekebalan dari vaksinasi. Cara dia menghindar sama dengan kekebalan seperti sub varian lain di keluarganya, XBB.1.

Organisasi kesehatan global itu mengatakan XBB.1.5, saat ini masih menjadi varian dominan di Amerika Serikat. XBB.1.5 dapat menyebabkan peningkatan kasus secara global, tetapi sulit untuk mengetahui secara pasti karena hampir semua data berasal dari AS.

Agar terhindar dari dampak terburuk dari Covid-19, masyarakat diminta tetap waspada dan mengenali gejala awal dari penularan virus Corona.

Zoe Health Study melaporkan beberapa gejala yang dialami mereka yang positif Covid-19. Beberapa diantaranya masih mencakup gejala seperti sakit tenggorokan, pilek, hingga berubahnya indera penciuman.

Berikut daftar gejala yang dilaporkan Zoe Health Study:

Sakit tenggorokan

Pilek

Hidung tersumbat

Bersin

Batuk tanpa dahak

Sakit kepala

Batuk berdahak

Suara serak

Sakit otot dan nyeri

Indra penciuman yang berubah

 

#Virus covid 19

Berita Populer