Hikmah
Hikmah

Rabu, 19 Oktober 2022 08:02

Virus Covid -19 Varian Baru Ditemukan di Singapura

Virus Covid -19 Varian Baru Ditemukan di Singapura

Subvarian Omicron BA.2 XBB atau BA.2.10 adalah evolusi dari strain sub-varian BA.2 omicron. Tambyah menjelaskan varian tersebut adalah rangkaian varian yang muncul pada negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.

BUKAMATA - Penyebaran virus covid 19 nampaknya belum usai. Baru-baru ini, Varian baru Covid-19 ditemukan dan menjadi paling dominan di Singapura dengan 54% kasus per awal bulan ini. 

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyebutnya melampaui BA.2.7.5 dan BA.5.Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%. Meski begitu, menurut presiden Asia Pcific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah, varian itu tidak berdampak pada perawatan kesehatan.

"Saya pikir kita harus terus melakukan apa yang dilakukan sekarang. Fokus pada langkah-langkah dasar masyarakat dan pastikan mereka yang sakit mendapatkan apa yang dibutuhkan," ungkapnya.

Subvarian Omicron BA.2 XBB atau BA.2.10 adalah evolusi dari strain sub-varian BA.2 omicron. Tambyah menjelaskan varian tersebut adalah rangkaian varian yang muncul pada negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.

Sebastian Maurer-Stroh, direktur Institut Bioinformatika AStar menjelaskan XBB bukanlah nama resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Penamannya digunakan oleh para peneliti serta lembaga kesehatan masyarakat saat membahas varian yang muncul sebelum berkembang menjadi angka relevan pada global.

"X di sini adalah singkatan dari rekombinan [salah satu variasi yang diamati untuk virus] dan BB untuk tampilan kronologis," jelasnya.

Pertanyaan berikutnya saat varian lain muncul adalah seberapa berbahayanya? Menurut para ahli, XBB lebih menular dari strain Covid-19 sebelumnya. Kemungkinan ini terjadi akibat jumlah infeksi yang meningkat cukup signifikan selama beberapa minggu terakhir, ungkap Tambyah.

Keberadaan XBB saat ini di Singapura telah mengalahkan jenis lainnya. Seperti saat Omicron menyebar dan menggantikan varian Delta, 

"tapi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat," jelas pakar penyakit menular dari Klinik Rophi, Leong Hoe Nam.

Para ahli sepakat XBB tidak membuat pasien lebih parah dari sebelumnya. Meskipun angka kasus rawa inap memang mengalami kenaikan.

"Sejauh ini nampaknya tidak mengarah pada hasil yang buruk. Jumlah rawat inap perlahan naik, seperti yang diharapkan dengan lebih banyak kasus, namun sejauh ini pertumbuhan hasil yang parah tampaknya lebih lambat dari pertumbuhan kasus," kata Cook.

 

 

#Virus covid 19

Berita Populer