Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Kamis, 12 Januari 2023 22:17

Andi Mirna
Andi Mirna

Tragedi Bocah Dibunuh Organ Tubuh Mau Dijual, Pola Asuh Orangtua Harus Ditingkatkan

Meski telah membunuh korban di rumahnya di Makassar, kedua pelaku mengaku belum mendapat satu pun calon pembeli organ tubuh dari situs itu.

MAKASSAR, BUKAMATA - Kasus pembunuhan terhadap MS, bocah berusia 11 tahun di Makassar, yang rencananya organ tubuhnya dijual ke situs online membuat peran orangtua dalam menjaga anaknya harus ditingkatkan

Kepala Dinas DP3A-DALDUK KB Pemprov Sulsel, Andi Mirna, mengatakan, orangtua harus memperhatikan pergaulan anaknya serta pola asuh orangtua yang harus diubah agar tidak jadi korban ataupun pelaku penculikan yang berujung pembunuhan ini.

"Khusus untuk kejadian seperti ini, itu tadi pola asuh keluarga, lingkungan juga harus memperhatikan siapa teman bergaul anaknya dan bagaimana anak itu bergaul, serta bagaimana anak itu menggunakan teknologi," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 12 Januari 2023.

Pihaknya juga telah menemui keluarga korban dan pelaku. Hasilnya, lanjut Andi, sama-sama kurang perhatian keluarga. Sehingga pelaku mudah mengakses situs dewasa, dan korban mudah terpengaruh rayuan orang lain.

"Dari hasil peninjauan tadi dan kami langsung ke keluarga korban dan hasil wawancara kami, ternyata baik pelaku dan korban ini betul-betul kurang perhatian dari keluarga," tambahnya.

Sekadar diketahui, AM (14) dan AD (17), dua pelaku pembunuhan terhadap bocah 11 tahun ini mengaku tergiur bisnis jual beli organ tubuh manusia via situs online mengungkap pengakuan baru.

Kepada polisi, rupanya ia sudah tergiur dengan iming-iming dari situs tersebut bahwa harga organ tubuh yang didapat seharga USD50 ribu dollar. Bila dirupiahkan, setara dengan Rp733 juta lebih kurs Rp15.400.

Awalnya, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir, menginterogasi kedua pelaku tersebut, soal harga organ tubuh yang akan ia jual melalui situs itu.

"Berapa tarif untuk jual organ tubuh?," tanya Kompol Jufri.

"50 ribu dollar," jawab pelaku AM.

Dengan uang sebanyak itu, rencananya akan ia serahkan kepada orang tuanya untuk membantu ekonomi keluarganya.

"Kalau berhasil, mau kasih orang tua," tambah AM.

Motif AM dan AD tergiur dengan harga itu karena terlilit masalah ekonomi.

"Faktor ekonomi. Cari uang. Iya (saya yang rencanakan bunuh korban (untuk jual organ tubuhnya). Dibantu AD. Tidak ada (orang yang menyuruh)," tambahnya.

Meski telah membunuh korban di rumahnya di Makassar, kedua pelaku mengaku belum mendapat satu pun calon pembeli organ tubuh dari situs itu.

Sementara korban telanjur dibunuh. Untuk menghilangkan jejak pembunuhannya itu, mereka membuang jasad korban di Jalan Inspeksi Kanal Timur, Kabupaten Maros.

Jasadnya pun ditemukan terbungkus dalam sebuah kantung kresek di bawah sebuah jembatan di Jalan Inspeksi Kanal Timur, Kabupaten Maros, Senin, 9 Januari 2023.

Pelaku pun ditangkap dan kini masih ditahan dan proses hukum lebih lanjut di Mapolrestabes Makassar. (*)

Penulis : Abdul Mugni
#Penculikan Anak #Pembunuhan #Andi Mirna