Kata BMKG Soal Wilayah Jawa - Nusa Tenggara Masih Panas Mendidih
16 Oktober 2024 09:29
Tak tanggung - tanggung India disebut bakal menjadi pesaing baru Amerika Serikat. India ke depan diprediksi bakal hadir sebagai kekuatan baru ekonomi dunia.
BUKAMATA - China oleh berbagai pihak disebut bakal segera meninggalkan masa emasnya. Bahkan, banyak ahli ekonomi menyebut bahwa posisi China sebagai raksasa Asia bakal digantikan oleh India di masa depan.
Tak tanggung - tanggung India disebut bakal menjadi pesaing baru Amerika Serikat. India ke depan diprediksi bakal hadir sebagai kekuatan baru ekonomi dunia.
India disebut bakal menjadi negara dengan cadangan devisa terkuat sehingga berpeluang menjadi pemberi utang terbesar di kawasan.
Dikutip dari Financial Times, saat ini India mulai menyaingi China sebagai kreditur pinjaman luar negeri ke negara-negara tetangga, termasuk penerima dana Belt and Road (BRI) China.
India dilaporkan menggelontorkan triliunan rupiah untuk mendanai berbagai proyek, termasuk membantu negara yang sedang kesulitan keuangan seperti Sri Lanka dan Maladewa.
India saat ini disebut-sebut tengah mendanai 'Proyek Konektivitas Malé Raya' senilai lRp 7,7 triliun. Negara Bollywood ini juga membangun sebuah jembatan sepanjang 7 km yang menghubungkan ibu kota dengan beberapa pulau lain di sekitarnya.
"Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mulai mengembangkan perasaan bahwa India perlu melakukan sesuatu," kata peneliti senior di Institut Kebijakan Masyarakat Asia di Delhi, C Raja Mohan, dikutip dari CNBC Indonesia.
"Kontestasi geopolitik dengan China jauh lebih hidup," tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Modi, ia melakukan ekspansi kredit yang jumlahnya hampir tiga kali lipat dibanding 8 tahun periode sebelumnya. Pinjaman melalui administrasi pembangunan India ini meningkat dengan total USD 32,5 miliar.
"Kumulatif bantuan pembangunan India sejak kemerdekaannya pada tahun 1947 meningkat hampir dua kali lipat dari USD 55 miliar menjadi USD 107 miliar sejak tahun 2014," menurut think-tank RIS yang didukung pemerintah.
Meski masih berada di bawah skala China, India telah memberikan lebih dari 300 jalur kredit untuk sekitar 600 proyek, mulai dari pabrik semen di Djibouti hingga jembatan Maladewa.
India juga telah mendanai segalanya mulai dari kursus pelatihan hingga pemulihan situs budaya luar negeri seperti masjid dan kuil.
Urutan 3 di Dunia
India diprediksi akan berada di urutan ketiga ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Ia menyusul Amerika Serikat (AS) dan China yang berada di urutan pertama dan kedua. Posisi ini tentunya melampaui negara-negara dengan ekonomi terbesar lainnya, seperti Jepang, Jerman, dan Inggris.
"Penggerak ini akan menjadikan ekonomi dan pasar saham [India] terbesar ketiga di dunia sebelum akhir dekade ini," tulis analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Ridham Desai dan Girish Acchipalia dalam laporan tersebut, dikutip CNBC International.
Proyeksi tersebut diungkapkan oleh S&P Global dan Morgan Stanley. S&P mengacu pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang akan mencapai rata-rata 6,3% hingga 2030 sementara Morgan Stanley memperkirakan PDB India kemungkinan meningkat lebih dari dua kali lipat hingga 2031.
16 Oktober 2024 09:29
16 Oktober 2024 08:59
16 Oktober 2024 08:48
16 Oktober 2024 08:03
15 Oktober 2024 21:22
16 Oktober 2024 08:59
16 Oktober 2024 08:48
16 Oktober 2024 08:03
16 Oktober 2024 09:29