Wiwi : Jumat, 09 Desember 2022 16:20

BUKAMATA – Peringatan hari anti korupsi dunia berdasarkan ketetapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap 9 Desember. Tujuan dari peringatan hari anti korupsi dunia ini, untuk meningkatkan kesadaran terhadap korupsi.

Dikutip dari Situs PBB,korupsi merupakan hambatan utama bagi perdamaian, keamanan dan pembangunan. Korupsi tidak hanya memicu terjadinya konflik namun menjadi akar penyebabnya.

Konflik dapat menghambat proses perdamaian dengan cara merusak supremasi hukum, memperburuk kemiskinan, memfasilitasi penggunaan sumber daya secara ilegal, dan menyediakan pembiayaan bagi konflik bersenjata.

Sehingga  korupsi, konflik, dan ketidakstabilan saling berkaitan. Oleh karena itu mempromosikan transparansi dan memperkuat institusi sangat penting untuk mempertahankan perdamaian.

Sedangkan di Indonesia sendiri kasus korupsi masih marak terjadi terutama di lingkungan para pejabat negara.

Berdasarkan data dari Transparency International peringkat indeks persepsi korupsi tahun 2021 Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara.

Jika dibandingkan peringkat berdasarkan indeks persepsi korupsi Indonesia dengan negara-negara ASEAN maka Indonesia lebih korup dari Malaysia (62), Vietnam (87), dan Singapura (4).

Namun peringkat indeks persepsi korupsi Indonesia lebih baik dari Filipina (117), Thailand (110), Laos (128), Kamboja (157),dan Myanmar (140).

Negara-negara berdasarkan indeks persepsi paling bagus peringkat sepuluh besar antara lain: Denmark, Finlandia,Selandia Baru, Norwegia, Singapura, Swedia, Swiss, Belanda, Luksemburg, dan Jerman.

Selain itu negara berdasarkan indeks persepsi korupsi paling buruk peringkatnya dengan sepuluh negara terkorup seperti; Burundi, Republik Demokrasi Kongo, Turkmenistan, Equatorial Guinea, Libya, Afganistan, Korea Utara, Yaman, Venezuela, Somalia, Suriah, dan Sudan Selatan.