Merasa Tak Mirip, Trump Minta Lukisan Dirinya di Gedung DPR Dicopot
26 Maret 2025 10:50
Meroketnya inflasi Turki tak lepas dari jatuhnya nilai mata uang negara tersebut, lira
BUKAMATA -Badai inflasi belum menjauh dari Turki, bahkan kian menguat. Angka inflasi di Turki pada September 2022 kian melambung menjadi 83,45% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan data yang dirilis Turkish Statistical Institute, Senin (3/10/2022), inflasi tersebut naik dari bulan sebelumnya sebesar 80,21% yoy sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Juli 1998.
Inflasi Turki pun telah naik selama 16 bulan berturut-turut dari kisaran di bawah 20% pada tahun lalu.
Meroketnya inflasi Turki tak lepas dari jatuhnya nilai mata uang negara tersebut, lira. Di sisi lain, bank sentral justru terus memang suku bunga.
Dalam 2 bulan terakhir, Bank Sentral Turki telah memangkas suku sebesar 200 basis poin dalam dua pertemuan.
Namun, kendati telah dipangkas cukup tajam, suku bunga Turki masih berada di level 12%.
Mata uang lira telah anjlok lebih dari 50 persen nilainya terhadap dolar AS dalam 12 bulan terakhir.
Bank sentral Turki mengatakan dalam perkiraan terbarunya pada bulan Juli bahwa inflasi akan mencapai puncaknya antara 80 persen dan 90 persen pada bulan Oktober.
Pemerintah memperkirakan akan melambat menjadi 65 persen pada akhir tahun ini. Namun Presiden Recep Tayyip Erdogan bersikeras untuk menurunkan suku bunga acuan dengan harapan akan membantu mengurangi tekanan inflasi.
Ini adalah argumen yang bertentangan dengan teori ekonomi konvensional dan yang sejauh ini belum divalidasi oleh pengalaman dunia nyata, apalagi di Turki.
Erdogan telah menyerukan agar suku bunga acuan dipangkan menjadi di bawah 10 persen pada akhir tahun dari 12 persen saat ini.
26 Maret 2025 10:50
26 Maret 2025 10:06
26 Maret 2025 05:29
26 Maret 2025 05:29
26 Maret 2025 10:06
26 Maret 2025 09:37
26 Maret 2025 10:50