
BBM Naik, Mahasiswa - Buruh : Kemana Perginya Air Mata Mega dan Puan
"Ke mana tangisan Ibu Puan kawan-kawan? Ke mana tangisan Ibu Puan? Seolah hilang ketika Joko Widodo menaikkan harga BBM kawan-kawan?” teriak mahasiswa dalam orasinya
BUKAMATA - Mahasiswa dan Serikat Buruh kompak menagih tangisan Megawati Soekarno Putri dan Puan Maharani.

Dalam beberapa momen aksi, Mahasiswa dan Buruh mengungkit kembali momen ketika Megawati menentang dengan keras rencana kenaikan BBM pada zaman pemerintahan Sosilo Bambang Yudoyono (SBY) 2008 silam.
Tepatnya di 27 Mei 2008 silam , Megawati menangis saat memberikan sambutan dalam rapat kerja nasional PDI Perjuangan di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Banyak rakyat lapar karena tingginya angka kemiskinan, tidak mendapatkan pendidikan yang bagus, tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," kata Megawati dengan suara parau menahan tangis
Saat itu Megawati beberapa kali mengusapkan air mata selama pidato.
Di momen lain, Puan Maharani yang merupakan anak Megawati dan saat itu menjadi anggota DPR ikut menitikkan air mata saat menyampaikan pidato dalam sidang paripurna.
Ketika itu sejumlah anggota DPR fraksi PDI-P kompak mengenakan setelan pakaian hitam-hitam, termasuk Puan.
Selain Puan, sejumlah politikus PDI-P turut menitikkan air mata dalam rapat paripurna DPR. Di antaranya adalah Ribka Tjiptaning dan Rieke Diah Pitaloka.
Kini, saat pemerintahan yang dipimpin kader partainya melakukan hal yang sama, Megawati maupun Puan Maharani menunjukkan sikap berbeda. Mereka tidak lagi berada di pihak rakyat. Jangankan menangis, Puan Maharani bahkan diketahui merayakan ulang tahunnya dengan riang gembira di tengah-tengah gelombang protes rakyat.
Peristiwa tangisan Mega dan Puan ini kemudian diungkit dalam demonstrasi buruh di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Koordinator Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bekasi, Gunarto, saat berorasi dalam aksi unjuk rasa mempertanyakan bagaimana reaksi Puan saat ini setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menaikkan harga BBM.
"Kita semua tahu bahwa dulu ketika di zaman SBY, semua kadernya PDI-P, wabil khusus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR, itu kan nangis-nangis pas ada kenaikan BBM. Nangis-nangis begitu seolah-olah berpihak kepada rakyat," ujar Gunarto.
"Hari ini kita cari, hari ini kita pengin minta statement-nya, apa statement dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat? Apakah akan nangis-nangis lagi atau bagaimana," kata Gunarto
Di waktu berbeda mahasiswa massa aksi unjuk rasa dari Universitas Ibn Khaldun Bogor, di kawasan Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta, pada Senin sore (11/9/2022) ikut menagih tangisan mega dan Puan.
Ke mana tangisan Ibu Puan kawan-kawan? Ke mana tangisan Ibu Puan? Seolah hilang ketika Joko Widodo menaikkan harga BBM kawan-kawan?” teriak mahasiswa dalam orasinya.
“Tangisan-tangisan dari Ibu Megawati, mana hari ini? Kita selalu mahasiswa mempertanyakan tangisan-tangisan tersebut kawan kawan,” pungkas orator lalu disambut riuh tepuk tangan mahasiswa
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47