
Pelaksanaan Vaksinasi PMK Terbukti Efektif
Pemerintah saat ini telah mengalokasikan tambahan vaksin sebanyak 28.841.638 dosis dan pengantian ternak/santunan sebanyak 15.000 ekor.
JAKARTA, BUKAMATA - Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan hasil bahwa vaksinasi PMK telah efektif meningkatkan kekebalan tubuh ternak.

Dirjen PKH Kementan, Nasrullah, mengatakan, dari hasil monitoring yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Kementan, yaitu BBVet Wates dilaporkan bahwa berdasarkan hasil uji titer antibodi PMK dengan uji ELISA Tipe NSP/Non Struktur Protein, sapi-sapi yang terdeteksi seropositive tidak menunjukkan gejala klinis PMK.
"Artinya vaksinasi mampu merangsang respon kekebalan tubuh ternak yang baik dan spesifik terhadap virus PMK serotipe O, serta mampu mengurangi derajat keparahan penyakit PMK, dan melindungi dari infeksi," ungkap Nasrullah, Senin, 18 Juli 2022.
Ia menjelaskan, BBVet Wates pada tanggal 6-7 Juli 2022 telah melaksanakan evaluasi untuk mengetahui efektifitas vaksinasi dengan mengambil sampel di Peternakan Sapi di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman DI Yogyakarta. Berdasarkan Screening antibody ELISA Tipe SP (Struktur Protein), sapi-sapi yang divaksinasi pada 18 hari post vaksinasi menunjukkan vaksin PMK mampu merangsang respon kekebalan tubuh sebanyak 83,9 persen dan pada 12 hari post vaksinasi menunjukkan vaksin PMK mampu merangsang respon kekebalan tubuh sebanyak 63,3 persen.
"Data ini masih preliminary dan monitoring pasca vaksinasi akan terus dilaksanakan untuk melihat keberhasilan vaksinasi," ungkap Nasrullah.
Nasrullah menyampaikan, ada lima hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian PMK. Diantaranya, melakukan vaksinasi ternak sehat yang rentan terhadap PMK, menjaga sanitasi dan biosekuriti kandang, mengatur dan membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak, mengisolasi ternak sakit dan ternak baru, dan melaksanakan stamping out (pemusnahan) ternak sakit di pulau yang masih bebas PMK.
Untuk pelaksanaan vaksinasi, Kementan telah mendistribusikan vaksin yang dilakukan secara bertahap dengan target populasi yang pertama adalah ternak aset dan ternak dengan nilai ekonomi tinggi seperti sapi/kerbau perah dan sapi bibit, serta sapi yang berpotensi tinggi untuk dilalulintaskan di provinsi terdampak.
Nasrullah menyebutkan, total ketersediaan vaksin saat ini sebanyak tiga juta dosis (pengadaan tahap 1 sebanyak 800 ribu dosis dan tahap 2 sebanyak 2,2 juta dosis). Distribusi vaksin ke provinsi dilakukan secara bertahap dan per tanggal 17 Juli 2022 telah terdistribusi sebanyak 1.443.500 dosis.
Ia katakan, berdasarkan data laporan manual dari 22 provinsi terdampak bahwa ternak yang telah divaksinasi sejak tanggal 25 Juni 2022 sampai tanggal 17 Juli 2022 sebanyak 636.205 ekor atau 79,8 persen dari 798.400 dosis vaksin yang terdistribusi pada tahap 1.
"Saat ini vaksin masih terus didistribusikan dan kegiatan vaksinasi masih terus berjalan," ungkap Nasrullah menambahkan.
Selain itu, Nasrullah mengungkapkan, Pemerintah saat ini telah mengalokasikan tambahan vaksin sebanyak 28.841.638 dosis dan pengantian ternak/santunan sebanyak 15.000 ekor. "Kita juga mengalokasikan tambahan untuk penyediaan obat-obatan dan vitamin sebanyak 2,5 juta dosis, serta penandaan untuk pendataan ternak sebanyak 14.825.819 unit," imbuhnya. (*)
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47