Bitcoin Terjun Bebas, Kini Hanya USD21.435 Perkeping, Pakar Sebut Maih Bisa Jeblok

BUKAMATA - Aset kripto paling berharga di dunia, Bitcoin terjun bebas hingga tersungkur di angka US$21.435 per keping. 

Berdasarkan coinmarketcap.com, Selasa (14/6), bitcoin tercatat jatuh 14,92 persen dalam 24 jam terakhir atau 27,54 persen dalam sepekan.

Harga mata uang digital dengan kapitalisasi terbesar itu terendah di lebih dari 18 bulan terakhir.

Anjoknya Bitcoin hingga nyaris meninggalkan level USD20. 000 tersebut diduga akibat investor yang 'membuang' kripto di tengah aksi jual yang lebih luas pada aset berisiko di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed.

Dilansir dari Katadatadotcom, Sebuah perusahaan pinjaman crypto bernama Celsius bahkan telah menghentikan penarikan untuk pelanggannya, memicu kekhawatiran penularan ke pasar yang lebih luas.

Wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di pertukaran crypto Luno, Vijay Ayyar mengatakan Sejak November 2021, sentimen telah berubah secara drastis mengingat kenaikan suku bunga Fed dan manajemen inflasi. 

"Kami juga melihat potensi resesi mengingat The Fed mungkin perlu mengatasi sisi permintaan untuk mengelola inflasi,” ujar Vijay kepada CNBC. 

Ia mengatakan, kondisi saat ini menunjukkan pasar yang belum sepenuhnya mencapai titik terendah, "Kecuali The Fed dapat mengambil nafas, kita mungkin tidak akan melihat bullish kembali."

Ayyar mencatat bahwa di pasar bearish sebelumnya , bitcoin telah turun sekitar 80% dari rekor tertinggi terakhirnya. Saat ini, bitcoin turun sekitar 63% dari tertinggi terakhir sepanjang masa yang dicapai pada bulan November.

“Kita bisa melihat harga bitcoin yang jauh lebih rendah selama satu atau dua bulan ke depan,” kata Ayyar.

Pasar kripto telah berada di ujung tanduk sejak pertengahan Mei ketika apa yang disebut algoritmik stablecoin terraUSD, atau UST, dan saudaranya mata uang kripto luna runtuh.