Wiwi
Wiwi

Selasa, 19 April 2022 06:37

Media Asing Ungkap Kehadiran Maudy Ayunda Sebagai Jubir G20 Untuk Meredam Kritis Anak Muda

Media Asing Ungkap Kehadiran Maudy Ayunda Sebagai Jubir G20 Untuk Meredam Kritis Anak Muda

Penunjukan penyanyi Maudy Ayunda sebagai juru bicara presidensi G20 Indonesia menuai berbagai kritikan. Hal tersebut pun tidak lepas dari sorotan media asing, Bloomberg yang membeberkan bagaimana kritikan terhadap penunjukan Maudy Ayunda disampaikan.

BUKAMATA — Penunjukan penyanyi Maudy Ayunda sebagai juru bicara presidensi G20 Indonesia menuai berbagai kritikan. Hal tersebut pun tidak lepas dari sorotan media asing, Bloomberg yang membeberkan bagaimana kritikan terhadap penunjukan Maudy Ayunda disampaikan.

Mereka mengungkapkan bahwa beberapa analis mengatakan hal itu dilakukan sebagai bagian dari serangkaian janji penuh 'kesombongan' yang dibuat pemerintah dalam upayanya terhubung dengan generasi muda.

Maudy Ayunda (27) ditunjuk sebagai juru bicara Presidensi G20 ketika Indonesia menghadapi kerumitan dalam menampung beberapa pemimpin negara akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Sejumlah negara diketahui mengancam akan memboikot Presidensi G20 Indonesia jika Rusia tetap diundang ke acara tersebut. Akan tetapi, Indonesia menegaskan akan tetap mengundang Rusia sebagai bagian dari anggota G20.

"Penunjukan Maudy Ayunda adalah langkah terbaru dalam apa yang dikatakan para kritikus sebagai 'serangkaian selebriti, pendiri startup, dan anak-anak taipan' yang ditunjuk untuk peran politik saat pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha merayu populasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi," tutur Bloomberg dilansir Bukamata, Selasa (18/4/2022).

Mereka mencatat lebih dari setengah dari 273 juta orang di Indonesia berusia di bawah 35 tahun.

Sedangkan tingkat pengangguran bagi mereka yang berusia 16 hingga 30 tahun meningkat hingga 14 persen pada tahun 2021 lalu.

"Penunjukan simbolis ini adalah bagian dari upaya untuk meredam kritik dari kaum muda tentang isu-isu kritis, seperti pekerjaan dan layanan publik," kata Wasisto Raharjo Jati, seorang peneliti politik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Penjangkauan pemerintah condong ke arah pemuda perkotaan yang istimewa, jenis milenium yang sesuai dengan gagasan yang ingin mereka promosikan, sambil meninggalkan mayoritas yang berpenghasilan menengah ke bawah dan tinggal di daerah pedesaan," ujarnya menambahkan.

Bloomberg menyoroti bagaimana anak muda di Indonesia lebih cenderung menganggur dua kali lipat di tingkat nasional, yakni 6,5 persen.

"Meskipun program pelatihan kerja yang dikelola negara dan beasiswa untuk pendidikan tinggi, sekitar satu dari lima dari mereka tidak bekerja atau belajar, angka yang menjadi pertanda buruk bagi tujuan Indonesia untuk menjadi ekonomi berpenghasilan tinggi pada tahun 2045," ucap Bloomberg.

Selain itu, mereka juga menyinggung bagaimana Maudy Ayunda yang tidak memiliki pengalaman diplomatik atau ekonomi, mengambil peran sebagai jubir Presidensi G20 Indonesia pada 31 Maret 2022 lalu.

"Pada briefing pertamanya, dia tampaknya mengabaikan pertanyaan tentang kehadiran Vladimir Putin. Sebagai gantinya, penyelenggara mengatakan kepada wartawan untuk bertanya tentang kepribadiannya," kata Bloomberg.

Sebagai bagian dari tim juru bicara, peran Maudy Ayunda adalah untuk melaporkan hasil pertemuan G20 yang relevan dengan Indonesia. Sementara terkait isu-isu sensitif, Maudy Ayunda mengatakan kepada Bloomberg bahwa hal itu akan ditangani oleh perwakilan lain.

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi mengatakan Maudy Ayunda dipilih sebagai seseorang yang dapat menjangkau masyarakat luas, terutama generasi milenial dan Gen Z.

"Ketika Bloomberg mengirim pertanyaan tentang G20 ke kementerian luar negeri dan kementerian komunikasi, pertanyaan itu dialihkan kepadanya sebagai juru bicara," ucap Bloomberg.

#Maudy Ayunda #g20 #Jokowi