Tipikor Polres Jeneponto Limpahkan Kepala Desa Tersangka Korupsi Aset ke Kejaksaan
22 Oktober 2025 23:48
Menurut Hadi, akar masalahnya adalah pembiaran. Perumda Parkir tak punya ketegasan. Praktik parkir liar kata Hadi, sudah berlangsung lama dan itu diketahui Perumda. Tapi Perumda tidak mampu bersikap.
MAKASSAR,BUKAMATA - Sudah jadi rahasia umum, lahan-lahal parkir di Makassar banyak di kuasai oleh preman. Hal tersebut mengundang perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar.
Wakil Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Makassar Andi Hadi Ibrahim menyoroti banyaknya titik parkir di Makassar yang dikuasai kelompok preman.
Ia menilai bahwa hal ini sangat meresahkan karena kebanyakan titik parkir dikuasai kelompok preman.
“Ini meresahkan dan tidak pernah bisa dituntaskan sejak dulu. Titik titik parkir justru banyak dinikmati kelompok-kelompok preman,” ujarnya, Sabtu (5/3/2022
Menurut Hadi, akar masalahnya adalah pembiaran. Perumda Parkir tak punya ketegasan. Praktik parkir liar kata Hadi, sudah berlangsung lama dan itu diketahui Perumda. Tapi Perumda tidak mampu bersikap.
Saya tidak tahu apa masalahnya. Apakah takut? Karena itu preman? Kalau takut ini aneh. Masa negara kalah sama preman. Ini hampir di mana-mana terjadi,” kata Andi Hadi.
Andi Hadi juga menilai juru parkir banyak yang tak kompeten. Mereka tak memberlakukan SOP perparkiran di semua area.
“Coba kita lihat juru parkir rata rata tak memberikan karcis. Tapi mereka pungut retribusi kepada tukang parkir. Kalau begitu retribusinya ke mana? Pasti kan lebih banyak masuk ke kantong pribadi,” jelasnya.
Alhasil, banyak tempat-tempat yang semestinya memiliki potensi parkir tinggi malah memberikan kontribusi rendah. Karena potensi itu masuk ke kantong oknum.
“Potensi penghasilan di Kota Makassar kami menghitung-hitung itu sebenarnya besar sekali, cuma memang ini mafia-mafia banyak,” akunya.
Hadi mengatakan, penyebabnya karena pembiaran dan pola pengelolaan parkir sangat buruk.
Makanya, pihaknya meminta adanya ketegasan dari pihak pengelola. Apalagi, fenomena semacam ini telah terjadi di banyak kota besar dan bukan cuman di Makassar saja.
Banyak juru parkir, tambah dia, juga enggan mengenakan ID atau seragam sebagai penanda, membuatnya sulit dibedakan. Padahal, hal ini merupakan SOP standar dari Perumda Parkir dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Juru parkir ini harusnya punya kredibilitas, kejujuran dan dia adalah orang yang tegas dalam menegakkan aturan yang berlaku, ini kan banyak,” pungkasnya
22 Oktober 2025 23:48
22 Oktober 2025 21:13
22 Oktober 2025 17:45