Wacana Penundaan Pemilu 2024, RPG: Lebih Baik Cari Solusi Kelangkaan Minyak Goreng

MAKASSAR, BUKAMATA - Sekretaris PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni (RPG), angkat bicara terkait wacana penundaan Pemilu 2024. Ia menegaskan, daripada para pemimpin sibuk membahas isu penundaan Pemilu, lebih baik mereka mencari solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.

"Daripada bicara pengunduran Pemilu, lebih baik para pemimpin bangsa mencari solusi bagaimana mengatasi kelangkaan minyak goreng. Kasihan ibu-ibu di negeri ini harus ngantri dan berdesak-desakan di tengah pandemi," kata RPG, Selasa, 1 Maret 2022.

Ia menyatakan, PDIP teguh dan senantiasa berada di jalan konstitusi dan menjaganya. "Begitu mahal harga demokrasi harus dibayar dengan alasan-alasan yang sekadarnya. Apalagi dengan mengaitkan peristiwa Rusia dan Ukraina," ujarnya.

Menurutnya, biaya Pemilu saat ini dikatakan mahal karena terlalu terbuka dan tidak mencerminkan sila ke empat Pancasila. Kata RPG, jika ingin mengurangi biaya Pemilu, utamanya Pemilu Legislatif (Pileg), maka jawabannya adalah formulasi sistem proporsional tertutup. Sehingga, menutup lubang-lubang atau celah money politic.

Adapun sistem proporsional tertutup, sambungnya, adalah satu sistem di mana pemilih hanya dapat memilih partai politik secara keseluruhan, dan tidak dapat calon legislatif. Dalam sistem ini, kandidat atau calon legislatif dipersiapkan langsung oleh partai politik.

"Demi kepentingan bangsa dan negara, sistem ini dapat diubah menjadi proporsional tertutup. Ini lebih penting sebagai insentif bagi kaderisasi partai," ungkapnya.

Sistem proporsional tertutup ini, lanjut RPG, pernah diterapkan pada Pemilu 2004. Saat itu, Pemilu Legislatif hingga Pemilihan Presiden hanya menelan biaya sekira Rp 3,7 triliun.

"Konstitusi jangan pakai coba-coba untuk diutak-atik atau diubah demi kepentingan pribadi atau golongan. PDIP akan menjadi garda terdepan dalam hal ini," tegasnya. (*)