Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Minggu, 27 Februari 2022 08:40

Rudy Pieter Goni
Rudy Pieter Goni

Pernah Bercita-cita Jadi Pegawai Bank Hingga Ditahan Karena Demo, RPG Sukses Berkarir di Politik

Saat demo tersebut, RPG bahkan membakar patung Suryadi. Aksinya itu, membuatnya harus dimintai keterangan oleh Kodim.

MAKASSAR, BUKAMATA - Politisi PDIP, Rudy Pieter Goni (RPG), ternyata memiliki perjalanan karier yang cukup berliku sebelum akhirnya sukses seperti sekarang. Iapun tak pernah membayangkan, akan menjadi legislator.

"Waktu SMA, saya tes masuk kuliah itu ambil jurusan Teknik Nuklir. Hanya karena mau keren-keren saja, dan akhirnya tidak lolos. Akhirnya saya ikut Sipenmaru (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru), dan saya lulus di Ekonomi Unhas saat itu," kata RPG, saat menjadi narasumber Kopi Tumpah, program Youtube Bukamatanews, baru-baru ini.

RPG mengaku ketika itu bercita-cita sebagai karyawan bank. Namun, di kampus ia mengenal dunia organisasi, dan akhirnya terlambat menyelesaikan kuliahnya.

"Saya berorganisasi di kampus, saya telat selesai. Teman-teman sudah ada yang kerja di bank dan lain-lain, saya masih di kampus," ujarnya.

Ketika aktif di organisasi kampus itulah, ada yang mengajak RPG untuk terlibat di politik. "Saya ada yang ngajak ke politik. Kebetulan tetangga saya itu, Pak Yakobus Kamarlu, dia Sekretaris PDI saat itu. Tahun 1996, saat itu PDI dualisme antara Ibu Mega dan Pak Suryadi. Saya diajaklah Pak Yakobus, ayo Rud, ikut," tuturnya.

"Saya waktu itu memang suka sama Bu Mega, beliau kan simbol dari perlawanan. Kan Orde Baru saat itu, kita merasa udah jenuh dengan kondisi yang ada. Saya ikutlah iring-iringan itu. Dari ikut-ikutan, saya akhirnya pimpin demo di DPRD Sulsel," sambungnya.

Saat demo tersebut, RPG bahkan membakar patung Suryadi. Aksinya itu, membuatnya harus dimintai keterangan oleh Kodim.

"Saat itu kondisinya susah sekali mau dapat orang mau demo. Kalau sekarang demo dilindungi undang-undang, kalau dulu demo ya harus siap-siap masuk di tempat yang tidak diduga. Saya dibawa ke Kodim, diwawancara tentang aktivitas saya. Waktu itu saya bakar patung Pak Suryadi," kenangnya.

"Tapi, setelah dimintai keterangan, waktu itu saya disuruh pulang sama Dandim karena pertimbangan masih muda dan masih bisa dibina. Sejak saat itu, nama saya di kalangan PDI cukup kondang. Dianggap masih muda, berani, sudah punya pengalaman ditahan di Kodim. Di masa itu, dianggap itu sesuatu yang luar biasa," ungkapnya.

Pria kelahiran 12 Mei 1968 ini menuturkan, saat Megawati menggunakan jalur hukum untuk melawan Kongres Suryadi, iapun bertugas menemani putri Soekarno itu sebagai Satgas, jabatan yang paling rendah di PDIP. "Saya mengawal Ibu Mega di Pengadilan Negeri Makassar. Suatu saat Ibu Mega bertanya kepada Ketua PDI Makassar saat itu, mana itu yang ditahan di Kodim? Sejak itu Ibu Mega tau dan kenal saya. Seiring dengan itu, karier saya di PDIP makin mentereng," urainya.

RPG memulai kariernya di PDIP sebagai Satgas. Kemudian, Ketua Kecamatan Ujungpandang, naik jadi Sekretaris PDIP Kota Makassar, dan dan saat ini sebagai Sekretaris PDIP Sulsel.

"Saya menemani ketua yang luar biasa. Saya sangat beruntung. Pertama PAW, kemudian terpilih di DPRD Makassar, dan tiga periode di DPRD Sulsel. Saya termasuk orang yang mujur," akunya.

Saat ini, RPG sudah 25 tahun berkarier di PDIP. Ia mengaku tak pernah membayangkan ada di posisinya sekarang. RPG pernah menjadi pengusaha stasiun TV, yakni Makassar TV dan Bunaken TV.

"Tiba-tiba saya PAW, dan PAW saya itu sesuatu yang luar biasa karena tidak lama setelah PAW itu, DPRD melakukan pemilihan wali kota. 25 tahun di PDIP, saya merasa ini hal yang luar biasa. Jadi kalau ada pertanyaan apakah saya akan pindah ke tempat lain, yakin dan percaya, tidak mungkin saya lakukan," tegas suami dari Erna Komalaningrum ini.

#Rudy Pieter Goni #RPG #PDIP