Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Senin, 14 Februari 2022 17:17

Anggota Komisi IV DPR RI, Dwita Ria Gunadi.
Anggota Komisi IV DPR RI, Dwita Ria Gunadi.

Komisi IV Apresiasi Langkah Kementan Mendorong P2L

Kementan melakukan pengurangan automatic adjustment tahun 2022 sebesar Rp 147,3 miliar pada Badan Ketahanan Pangan yg dimanfaatkan untuk kegiatan P2L, bimtek, pasar mitra tani, toko tani dan kegiatan monitoring stok dan stabilitasi harga pangan masyarakat Indonesia.

JAKARTA, BUKAMATA - Anggota Komisi IV DPR RI, Dwita Ria Gunadi, mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melakukan pengurangan automatic adjustment 2022 sebesar Rp 147,3 miliar. Diketahui, anggaran pengurangan tersebut akan direalokasi untuk mendorong kemandirian pangan masyarakat melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

"Kami mengapresiasi Langkah Kementan melakukan pengurangan automatic adjustment tahun 2022 sebesar Rp 147,3 miliar pada Badan Ketahanan Pangan yg dimanfaatkan untuk kegiatan P2L, bimtek, pasar mitra tani, toko tani dan kegiatan monitoring stok dan stabilitasi harga pangan masyarakat Indonesia. Kami berharap segera diusulkan dilakukan perubahan agar program dapat segera berjalan," ucap Dwita dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian di Senayan, Jakarta, Senin, 14 Februari 2022.

Senada, Anggota Komisi IV DPR RI, Abdullah Tuasikal, juga mengapresiasi upaya Kementan dalam mendorong program P2L di tengah masyarakat. Diharapkan program ini dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat untuk melahirkan kesadaran pemenuhan pangan sendiri bagi masyarakat dengan memanfaatkan ruang yang ada seperti pekarangan rumah.

“Kami juga ingin melihat masyarakat bisa menanam sendiri sayuran dan buah -buahan untuk menumbuhkan kesadaran pengembangan pertanian dengan menggunakan teknologi seperti indoor farming, control environtmental agriculture, dan lainnya," ucapnya.

Abdullah menambahkan, dalam menyukseskan program P2L, Kementan juga dapat melakukan kolaborasi dengan kementerian lain yang berwewenang pada program pembelajaran sekolah atau pesantren, untuk mengajak serta membina generasi muda dalam bercocok tanam di pekarangan sekolah atau pekarangan rumah masing-masing.

"Upaya ini dinilai mampu melahirkan generasi masa depan yang cinta pertanian dan memiliki mindset pertanian yang tidak identik dengan kotor, kemiskinan, out of date, tetapi pertanian keren dan modern," tambah Abdullah.

Informasi tambahan, sesuai dengan surat Menteri Keuangan No:S-1088/MK.02/2021 tanggal 29 November 2021 tentang automatic adjustment Belanja K/L TA 2022, dimana dari pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp. 14,45 triliun, Kementerian Pertanian diminta melakukan automatic adjustment sebesar Rp 680,49 miliar, yang berasal dari pagu Rupiah Murni 10 akun Belanja Barang (BB), yaitu honor, perjalanan, paket meeting, belanja barang operasional lainnya, dan belanja barang non operasional lainnya. (*)

 

#Komisi IV DPR RI #Kementrian Pertanian #Mentan SYL #Syahrul Yasin Limpo #Dwita Ria Gunadi

Berita Populer