JAKARTA, BUKAMATA -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, menyatakan bahwa PKS ingin membangun koalisi yang beranggotakan partai politik (parpol) berlatar belakang nasionalis dan religius di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.
Dia berkata, keinginan tersebut sejalan dengan keputusan hasil Musyawarah ke-6 Majelis Syura PKS yang melihat Indonesia sedang mengalami segregasi dan segmentasi yang luar biasa
Menurutnya, wacana pembentukan koalisi parpol Islam merupakan alternatif yang bisa terbentuk di Pilpres 2024.
"Saya kira itu (poros parpol Islam) salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syura pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa," kata Sohibul dalam konferensi pers secara daring, Kamis (13/1/2022).
"Untuk itu PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius itu harus kita persatukan," imbuhnya.
Dia menerangkan, PKS bersama parpol Islam lain akan menjalin komunikasi ke parpol nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa.
Lebih lanjut, Sohibul mengungkapkan bahwa PKS ingin mengajukan kader sendiri sebagai capres di 2024. Menurutnya, salah satu kader yang berpeluang diusung PKS menjadi capres 2024 ialah Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf.
"Kita akan terus upayakan mensosialisasikan beliau dan kalau kemudian nanti akhirnya beliau mengalami proses peningkatan popularitas dan elektabilitas, sangat mungkin beliau bisa kita capreskan," katanya.
Wacana pembentukan poros parpol Islam di 2024 sempat mengemuka usai pertemuan PKS dan PPP pada 14 April 2021 silam.(*)
TAG
BERITA TERKAIT
-
298 Legislator Terpilih PKB di Sulawesi dan Papua Ikuti Sekolah Pemimpin
-
45 Caleg Terpilih DPRD Bone Resmi Dilantik
-
Konsolidasi Organisasi Pasca Pemilu 2024, Partai Gelora Gelar Workshop Kaderisasi
-
Diduga Perintahkan PPK Gelembungkan Suara Caleg, Ketua KPU Bone: Silakan ke Bawaslu
-
KPU Makassar Hanya Targetkan 65 Persen Partisipasi Pemilih di Pilwalkot