Dewi Yuliani
Dewi Yuliani

Sabtu, 25 Desember 2021 08:35

Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana, saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Pabaeng-Baeng, kemarin.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana, saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Pabaeng-Baeng, kemarin.

Harga Cabe Makin Pedas, Tembus Rp 85 Ribu Per Kilogram

Pemerintah sendiri berperan lebih aktif dalam mengendalikan harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran. Kenaikan harga yang terjadi saat ini, sangat memberatkan bagi masyarakat.

MAKASSAR, BUKAMATA - Harga cabe rawit di pasar tradisional menembus angka Rp 85 ribu per kilogram. Pergantian musim hingga bencana banjir di sejumlah sentra produksi cabe, menjadi penyebab melambungnya harga komoditi ini.

Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Pasar Pabaeng-Baeng, Makassar, Jumat, 24 Desember 2021, menemukan, harga yang paling mengalami peningkatan tajam yakni cabe. Dimana sebelumnya Rp15-20 ribu perkilo, kini untuk cabe rawit Rp 85 ribu/Kg, cabe keriting Rp 50 ribu/Kg, dan cabe besar Rp 45 ribu/Kg. Demikian juga harga telur, turut mengalami kenaikan.

"Harga cabe tinggi karena suplai cabe berkurang karena pergantian musim. Demikian juga banjir terjadi di sentra produksi cabe," kata Andi Sudirman.

Pemerintah sendiri berperan lebih aktif dalam mengendalikan harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran. Kenaikan harga yang terjadi saat ini, sangat memberatkan bagi masyarakat. Melalui operasi pasar, kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga sepadan.

"Kita sudah melakukan operasi pasar dan instruksinya pada semua wilayah-wilayah yang tinggi kita akan lakukan operasi pasar untuk beberapa hari ke depan. Termasuk cabe," ujarnya.

"Kalau kita terus operasi pasar, Insyaallah akan stabil dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.

Kenaikan harga yang terjadi, sebutnya, karena faktor mekanisme pasar akibat kurangnya pasokan, tetapi permintaan tinggi. "Saya yakin tidak ada permainan (harga) dan juga Pak Kapolda sudah menegaskan ke kita bahwa akan dilakukan penindakan tegas, itu sudah instruksi menyeluruh," tekannya.

Sementara, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana, yang turut serta dalam Sidak tersebut, menyampaikan dukungannya terhadap operasi pasar yang dilakukan.

"Kami dari awal bersama-bersama Pemda untuk melaksanakan operasi pasar. Ini sudah sampai ke tingkat kabupaten. Sampai saat ini, untuk sembako kami belum menemukan adanya penimbunan-penimbunan," ungkapnya.

Senada disampaikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Hilman Pujana. Ia menjelaskan, KPPU fokus di saluran distribusi, juga telah dipetakan dari hulu ke hilir sampai ke pasar.

"Kami minta untuk tidak bermain-main menghambat pasokan di pasar," tegas Hilman. (*)

#Andi Sudirman Sulaiman #Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana #Operasi Pasar

Berita Populer