Wapres Gibran Buka Gebyar ABG, Dorong Kolaborasi Nasional untuk Kemandirian Obat
15 November 2025 21:15
BHC bertujuan untuk memfokuskan kembali kebijakan, perencanaan, dan layanan kota dengan pola pikir kesetaraan kesehatan dan meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data untuk program Smart City di tiga lokasi terpilih termasuk Indore (India), Makassar (Indonesia), Da Nang (Vietnam), dan Kathmandu (Nepal).
MAKASSAR, BUKAMATA – Stunting adalah masalah kurang gizi kronis pada anak yang ditandai dengan tubuh pendek. Anak dengan stunting umumnya rentan terhadap berbagai penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendsah. Tingginya prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia.

Berdasarkan hasil survey Status Gizi Balita pada tahun 2019, prevalensi stunting Indonesia mencapai 27.67 persen. Hal ini berarti bahwa sekitar satu dari empat anak balita di Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut menurut WHO masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20 persen.
Makassar adalah salah satu daerah yang telah berkomitmen untuk menghapuskan kasus stunting pada tahun 2024. Untuk mendukung tujuan ini, United States Agency for International Development (USAID) mendanai proyek Building Healthy Cities (BHC) bekerjasama dengan pemerintah kota Makassar untuk menyelenggarakan dan memfasilitasi pelatihan lima hari terkait Pemberian Makanan Bayi dan Anak dan Pengelolaan Gizi Buruk Terintegrasi (PGBT) di pulau Barranglompo, Kota Makassar. Pelatihan ini diadakan pada tanggal 2-6 Desember, 2021 yang dihadiri oleh peserta dari puskesmas Barranglompo dan 20 kader posyandu di Kelurahan Barranglompo, dan didukung oleh UNICEF.
BHC bertujuan untuk memfokuskan kembali kebijakan, perencanaan, dan layanan kota dengan pola pikir kesetaraan kesehatan dan meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data untuk program Smart City di tiga lokasi terpilih termasuk Indore (India), Makassar (Indonesia), Da Nang (Vietnam), dan Kathmandu (Nepal). Proyek ini dipimpin oleh JSI Research & Training Institute, Inc dan International Organization for Migration (IOM) sebagai pelaksana di Kota Makassar.
BHC senang bekerjasama khususnya dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar, Bappeda, dan masyarakat di Pulau Barranglompo untuk memberikan rangkaian pelatihan terkait kesehatan anak dan kesejahteraan termasuk isu-isu penting terkait stunting dan anak dengan berat badan rendah. Kami beruntung dapat bekerjasama dengan fasilitator yang akan memberikan praktek
terbaik dalam pelatihan gizi anak ini” Kata Amanda Pomeroy-Stevens, Direktur Proyek BHC
Dalam kesempatan yang sama, Son Ha Dinh, selaku koordinator International Organization for Migration (IOM) wilayah timur Indonesia menyampaikan terima kasihnya kepada Walikota Makassar dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar atas kesempatan untuk memperkuat kerjasama antara pemerintah Kota Makassar dan IOM dalam menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak di Kelurahan Barranglompo.
Kepala Bidang Kesehatan Makasyarakat, Dinas Kesehatan menyatakan bahwa stunting di Pulau Barranglompo mencapai 11% pada tahun 2019. Hal ini membutuhkan pendekatan yang efektif dan efisien untuk menangani masalah tersebut. Beliau juga menyatakan penghargaan kepada IOM melalui proyek BHC untuk mendukung pencapaian program kota sehat khususnya upaya untuk pencegahan dan penanganan stunting di Kota Makassar, khususnya di Kelurahan Barranglompo.
Pelatihan ini dan beberapa kegiatan lainnya akan mendukung upaya untuk mendorong kelurahan Barranglompo dan Kota Makassar secara umum menjadi kota yang lebih sehat.
15 November 2025 21:15
15 November 2025 17:18
15 November 2025 17:11
15 November 2025 14:46
15 November 2025 14:14