Redaksi : Kamis, 28 Oktober 2021 14:40
Suasana diskusi Kopi Tumpah di Poolbar Hotel Gammara, Makassar, Kamis, 28 Oktober 2021.

MAKASSAR, BUKAMATA - Mafia tanah di Makassar terorganisir dengan rapi. Demikian diungkap Kepala Kantor Pertahanan Kota Makassar, Yan Septedyas, ST., SH., dalam taping program Kopitumpah, "Lawan Mafia Tanah, Siapa Dalangnya?" yang digelar Bukamatanews.id di Poolbar Hotel Gammara, Kamis, 28 Oktober 2021.

Selain Dyas, dalam program yang dipandu advokat ternama, Dede Arwinsyah, SH., MH., itu, hadir pula jadi pembicara Plt Kepala Pertanahan Kota Makassar, Ahmad Namsun, serta akademisi dari Fakultas Hukum Unhas, Dr Muhammad Ilham Arisaputra, SH., M.Kn.

Pada kesempatan itu, Dyas mengatakan, mafia tanah ini memiliki kelompok. Mereka biasanya menjual tanah pada saat musim hujan, sehingga calon pembeli tidak turun ke lokasi karena becek.

"Mereka berbekal sertipikat tanah datang menemui calon pembeli. Cuma di dalam mobil mereka menunjukkan 'itu tanahku, ini sertipikatnya', lalu terima duit," beber Dyas.

Dyas mengingatkan calon pembeli agar berhati-hati. Pasalnya, banyak kejadian. Ketika pembeli ini datang ke BPN dan menunjukkan sertipikat, mereka bakal gigit jari. Pasalnya, biasanya tanah itu punya orang yang mengantongi alas hak. "Akhirnya si pembeli gigit jari. Dia cari si penjual, sudah kabur," terang alumni UGM ini.

Karenanya kata Dyas, pihak BPN menggagas adanya sistem barcode untuk dokumen pertanahan. Untuk memudahkan identifikasi. Dia juga mengungkap, saat ini BPN memiliki Satgas Mafia Tanah. Dyas bilang, itu sudah lama.

Sementara itu, Plt Kepala Pertanahan Kota Makassar, Ahmad Namsun mengatakan, Pemkot Makassar saat tengah membentuk tim pemburu aset. Tujuannya, memburu aset-aset yang dikuasai oleh mafia tanah. "Tinggal di-SK-kan," jelas Namsun.

Setali tiga uang, Polda Sulsel juga saat ini tengah membentuk Tim Khusus Pemberantasan Mafia Tanah. Ini atas maraknya kasus mafia tanah di wilayah hukum Polda Sulsel.