Apel Jelang Unjuk Rasa, Ini Penyampaian Kapolrestabes Makassar

MAKASSAR, BUKAMATA - Hari ini, dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, ada sekira 40 elemen akan turun aksi. Estimasi massa ada sekira 1.500 orang.

Menyambut para peserta unjuk rasa, digelar apel pasukan pengamanan unjuk rasa di Flyover, sekira pukul 09.00 Wita, Kamis, 28 Oktober 2021.

Hadir pada kesempatan itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana, Dirsamapta Polda Sulsel, Kombes Pol Mulyadi, Dir Intel Polda Sulsel, Kombes Dwi Surya Cahyono, Dansat Brimob Kombes Pol Muhammad Anis, Dir Pam Obvit Polda Sulsel, Kombes Pol M Iftaj Falahafin, Danyon A Pelopor AKBP Darminto, Kabag Ops Satbrimob Polda Sulsel Kompol Mursalim, Wadanden Gegana Kompol Mansur, Wadanyon A Pelopor AKP Darwis Daud.

Baca Juga : 

• Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, Pos Polisi Alauddin–Pettarani Dibakar
• Ribuan Mahasiswa Makassar Demo Kawal Putusan MK dan Duduki Kantor DPRD Sulsel
• Demo BBM dan Jejak-jejak Vandalisme yang Bertebaran di Makassar
• FOTO: Sore Ini Mahasiswa di Makassar Kembali Memblokade Sejumlah Ruas Jalan, Tolak Kenaikan BBM
• Massa Aksi Tolak Kenaikan BBM Tutup Jalan, Makassar Macet Parah

Dalam kesempatan itu, hadir 1 SST personel TNI AD Kodim Makassar, 3 SSK Yon A Pelopor, 1 SST personel Den Gegana Sat Brimob Polda Sulsel, 1 SSK Personel Direktorat Sabhara Polda Sulsel, personel Direktorat Polairud, Personel Polrestabes Makassar dan jajarannya dan personel Pemadam Kebakaran Kota Makassar.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan, orasi akan dilaksanakan siang hari secara bertahap. Jadi diperlukan langkah-langkah persiapan.

Juga perlu menilai situasi di lapangan, apakah keadaan damai atau mengarah pada situasi anarkis.

"Tindakan-tindakan kepolisian sesuai dengan perkap Kapolri dipedomani," jelasnya.

Aksi unjuk rasa kata Kombes Witnu akan ada di sepanjang Jl AP Pettarani, Jl Urip Sumohardjo dan Jl Sultan Alauddin. Juga di depan kampus masing-masing.

Dir Sabhara Polda Sulsel menekankan kepada seluruh anggota agar tidak membawa senpi, khususnya yang terlibat PHH (penanganan huru hara). Penekanan lainnya, tidak boleh PHH melakukan penangkapan, karena itu tugas reserse.

Penulis: Maulana