MAKASSAR, BUKAMATA - Pemerintah Kota Makassar akan menghentikan sementara pelaksanaan Isolasi Terapung (Isoter) yang menggunakan fasilitas KM Umsini. Hal ini diungkapkan Walikota Makassar, Danny Pomanto, Sabtu (11/9/2021). Menurutnya, pelaksanaan Isoter dihentikan sementara lantaran sudah tidak efektif.
Danny menjelaskan, ketidakefektifan Isoter di KM Umsini tercermin dari Bed Ocupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di fasilitas yang disedikan Pemkot Makassar itu sudah sangat kecil.
"Dulu kan sekitar hampir 100 lebih orang di dalam, sekarang sisa 20, terus turun. Jadi BOR-nya sisa 2,5 persen, jadi tidak efektif lagi untuk kita perpanjang isoter ini," jelasnya.
Meski begitu, lanjut Danny, pihaknya masih akan melakukan pemantauan kasus Covid-19 di Kota Makassar dalam dua hari ini, 12 sampai 13 September 2021. Jika kasus dan BOR di fasilitas-fasilitas pelayanan Covid-19 tetap menunjukkan angka penurunan, maka Isoter di KM Umsini akan dihentikan.
Menurut Danny, selain BOR, pihaknya juga memerhatikan beberapa hal dan menjadi pertimbangan dalam rangka penghentian Isoter ini.
"Kita kan mencocokkan ada beberapa hal, pertama angka konfirmasi yang tadinya 700 per-hari sekarang sisa, 54, 57, 51. Kedua BOR di rumah sakit, BOR perawatan kita sisa 14 persen, BOR ICU kita sisa 20 persen, BOR isoter kita sisa 2,5 persen," jelasnya.
Berdasar angka-angka tersebut, jelas Danny, dapat dilihat bahwa sudah ada penurunan jumlah kasus Covid-19 di Makassar.
"Artinya, kita patut bersyukur isolasi terapung ini berhasil. Kalau tambah banyak kan tidak berhasil. Sesuai dengan yang saya sampaikan sebelumnya, saya akan evaluasi setiap bulan. Bulan kedua ini, alhamdulillah tugas-tugas isolasi apung terpadu ini sukses dengan berhasil menurunkan BOR, saya kira kita sementara untuk tidak memperpanjang lagi," terangnya.
Meski Isoter di KM Umsini dihentikan, lanjut Danny, pihaknya akan tetap mengakomodir jika ada masyarakat yang mau melaksanakan isolasi mandiri. "Kalau masih ada yang mau isoter, maka kita akan melapor ke Pak Gubernur, kita akan gabungkan saja dengan provinsi. Pemkit tidak usah bikin lagi, karena sudah ada fasilitas provinsi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT
-
Lanjtik 6.936 PPPK, Munafri-Aliyah Tegaskan Profesionalisme dan Integritas Pegawai
-
Munafri Arifuddin Resmi Pimpin IKA FH Unhas, Tegaskan Kolaborasi Jadi Kekuatan Alumni
-
Di Hadapan Menteri ATR/BPN, Wali Kota Munafri Dorong Kepastian Status Lahan Sekolah, Faskes, Hingga Tempat Ibadah
-
Dari TPA hingga Jembatan: Appi Pastikan Pengelolaan Sampah dan Infrastruktur Tetap Optimal di Musim Hujan
-
Dari Romang Tangayya, Munafri Pastikan Warga di Perbatasan Tak Tertinggal Akses Jalan