Redaksi
Redaksi

Jumat, 27 Agustus 2021 01:40

Parade tank Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces)
Parade tank Angkatan Bersenjata Taiwan (ROC Armed Forces)

Alami Ketegangan Militer dengan China, Taiwan Siapkan Dana Militer Jumbo Rp 242 T

Nilai anggaran tersebut diusulkan oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Anggaran senilai T$ 471,7 miliar tersebut akan mulai Taiwan manfaatkan pada Januari 2022 mendatang.

BUKAMATA - Taiwan pada Kamis (26/8) resmi mengumumkan anggaran pertahanan untuk tahun depan yang nilainya mencapai US$ 16,89 miliar, termasuk pembelian jet tempur baru dari Amerika Serikat.Hal ini terjadi setelah wilayah pulau itu baru-baru ini terus mengalami ketegangan militer dengan China.

Nilai anggaran tersebut diusulkan oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Anggaran senilai T$ 471,7 miliar tersebut akan mulai Taiwan manfaatkan pada Januari 2022 mendatang.

Mengutip SCMP, Kamis (26/8) anggaran ini naik 5,2% bila dibandingkan dengan anggaran pertahanan 2021. Juru bicara kabinet Lo Ping-cheng menyebut bahwa dalam anggaran itu, Taipei akan mengalokasikan sebesar US$ 1,4 miliar untuk membeli pesawat tempur canggih. Namun ia tidak merinci lebih lanjut pesawat tempur yang dimaksud.

Selain pesawat tempur, beberapa media Taiwan melaporkan bahwa kementerian pertahanan wilayah itu mengusulkan anggaran khusus untuk meningkatkan pembuatan rudal oleh pembuat senjata utamanya, Institut Sains dan Teknologi Nasional Chungshan.

"Dana tersebut akan digunakan untuk memproduksi rudal secara massal dengan presisi dan kemampuan jarak jauh," lapor Taipei Times pada hari Minggu (22/8/2021), mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Selain itu, Angkatan laut pulau itu juga berusaha untuk meminta helikopter perang anti-kapal selam agar dapat dimasukkan ke dalam anggaran itu.

Amerika Serikat (AS) yang menyokong Taiwan sebelumnya telah meminta Taipei untuk menambah anggaran pertahanannya demi menambah alutsista negara itu. Bahkan banyak peralatan tempur incaran Taipei yang dibeli dari Negeri Paman Sam.

Taiwan sendiri saat ini mengalami tekanan besar dari China. Beijing yang mengklaim bahwa pulau itu adalah miliknya beberapa kali melakukan manuver militer yang dianggap mengganggu wilayah di Pasifik itu.

#Taiwan #China