Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kebiasaan kurang tidur atau mengalami gangguan tidur jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker.
BUKAMATA - Kebiasaan kurang tidur bisa menyebabkan masalah kesehatan tertentu. Beberapa dampak yang umum dirasakan ketika kurang tidur adalah mood atau suasana hati tidak stabil, kurang fokus, hingga badan lemas.
Tidak hanya itu, kebiasaan kurang tidur disebut-sebut bisa menjadi pemicu kanker. Untuk tahu hubungan antara kurang tidur dan risiko kanker, sebaiknya simak penjelasan berikut ini.
Kebiasaan kurang tidur atau mengalami gangguan tidur jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Tak hanya itu, pekerjaan dengan sistem shift atau lembur sampai malam juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kanker.
Ketika jam biologis tubuh yang mengatur waktu tidur terganggu, risiko terkena kanker payudara, kanker usus besar, kanker ovarium, dan kanker prostat semakin meningkat.
Selain itu, paparan cahaya saat shift atau lembur malam turut mengurangi kadar melatonin dalam tubuh.
Kondisi tersebut dapat mendorong perkembangan kanker. Melatonin sendiri merupakan hormon dalam tubuh yang berperan mengatur pola tidur.
Dilansir Klikdokter dari Health US News, kurang tidur mengakibatkan tubuh mengalami peradangan kronis dan resistensi insulin.
Peradangan dan resistensi insulin ini mampu menyebabkan kerusakan DNA dan memicu kanker berkembang di dalam tubuh.
Dokter Devia Irine Putri juga menyuarakan hal yang sama, “Sebenarnya kurang tidur tidak langsung menyebabkan kanker. Tetapi kalau sering kurang tidur, sistem kekebalan tubuh dapat menurun dan Anda jadi mudah sakit,” jelasnya.
“Hormon-hormon di dalam tubuh juga bisa ikut berubah dan jadi tidak seimbang akibat kurang tidur,” pungkasnya.
Cegah Kanker dengan Mencukupi Waktu Tidur Setiap Hari
Dilansir dari MayoClinic, orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7 jam atau lebih dalam sehari.
Tak hanya itu, kualitas tidur sama pentingnya dengan kuantitas tidur. Kualitas ini dapat ditandai dengan tidak mudah terbangun saat tidur.
Apabila mengalami gangguan tidur, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Dokter dapat mendiagnosis dan meresepkan obat untuk membantu Anda tidur lelap.
Anda juga perlu memahami bahwa waktu tidur tidak bisa dibagi-bagi dalam sehari. Misalnya hanya tidur 3 jam saat malam, lalu dilanjutkan tidur 4 jam pada siang hari.
tidur cukup harus dilakukan selama 8 jam berturut-turut di waktu malam. Tanda tidur berkualitas adalah bangun pagi dalam keadaan badan segar dan bugar.
Faktor risiko kanker tidak hanya bergantung pada waktu tidur. Anda juga wajib menjaga kondisi kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi makanan bergizi, hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol, dan olahraga rutin.
23 Oktober 2025 19:40
23 Oktober 2025 17:54
23 Oktober 2025 17:47
23 Oktober 2025 10:30
23 Oktober 2025 12:51
23 Oktober 2025 10:56
23 Oktober 2025 11:45