Redaksi : Selasa, 13 April 2021 08:47
Jamal di Mapolres Pinrang.

PINRANG, BUKAMATA - Mengenakan baju oranye, nomor di dadanya 17. Baju tahanan Polres Pinrang itu dikenakan Jamal (33) usai menghabisi nyawa ayah kandungnya, Tatong (86).

Awalnya, banyak mengira Jamal gila. Karena menghabisi nyawa ayahnya dengan sadis. Leher sang ayah nyaris putus, dihantam parang sang putra.

Ironisnya, itu dilakukan di depan mata ibu kandungnya, Tikka, di kolong rumah. Kala itu, Tatong baru saja pulang dari salat azar, Minggu, 11 April 2021, di Bittoeng, Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulsel.

Jamal lalu meraih parang di dapur. Kemudian tanpa ampun menghantamkan bagian mata parang ke leher sang ayah, yang sedang baring-baring di kolong rumah.

"Iya benar, seorang anak kandung telah menebas ayah kandungnya hingga tewas," ujar Iptu Deki Marizaldi, Kasat Reskrim Polres Pinrang.

Kepada penyidik, Jamal mengaku melakukan itu atas dasar rasa sakit hati. Sang ayah kerap menganiaya ibu kandungnya, Tikka.

Jamal kerap mendapati ibunya menangis akibat ulah bapaknya. "Selalu berkelahi. Sudah lama (berkelahi), hanya saja berulang-ulang," ujar Jamal di depan penyidik Polres Pinrang, Senin, 12 April 2021.

Saat ditanya apakah dia dalam keadaan sadar saat menghabisi ayahnya, Jamal menjawab singkat, "iya."

Kini, Jamal masih diperiksa intensif.