MAKASSAR, BUKAMATA - Minggu, 11 April 2021 sekitar pukul 09.50 Wita, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU" href="https://bukamatanews.id/tag/pbnu">PBNU), Prof. H. Said Aqil Siroj, berkunjung ke lokasi ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
Hadir Plt. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs. Merdisyam, M.Si, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Mochammad Syafei Kasno, Dir Intelkam Kombes Pol Dwi Suryo Cahyono S.IK, Karo Ops Popda Sulsel, Kombes Pol Adeni Muhan Dg Pabali, serta Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana S.IK.
Hadir pula Ketua Harian Bisma Wadah Kerukunan Bergama Indonesia DR. John Natan Palinggi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Sulsel KH. Hamzah Harun, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdan Pomanto, serta para Pastor, Suster, dan para Wakil Ormas Katolik.
Baca Juga :
Uskup Gereja Katedral Makassar menyambut baik kedatangan Said Aqil. Dia menyebut, kunjungan ini bukti cinta Kiai Said kepada semua umat Katolik di Makassar.
Peristiwa bom bunuh diri kata Uskup, tak lain ingin memecah belah persaudaraan beragama. "Namun karena Kuasa Tuhan, peristiwa itu membuat kita semua semakin kuat dalam beragama," lanjutnya.
Juga turut diperdengarkan kesaksian para korban peledakan bom di depan pintu selatan Gereja Katedral Makassar.
Salah seorang umat Katolik Gereja Katedral Ernawan Lutfi mengatakan, kerjasama yang sudah terjalin begitu intens harus ditingkatkan.
"Mari kita bekerjasama menghilangkan diskriminasi. Kerjasama dalam hal diskusi guna mengambil langkah-langkah untuk pencegahan paham radikal sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali," ungkapnya.
Dia menambahkan, kita punya Pancasila sebagai ideologi yang luar biasa, sehingga itu diharpakan menjadi pemersatu dari keberanekaragaman di Indonesia.
"Kami berharap tercipta kerukunan dan kedamaian di Indonesia terkhusus di Kota Makassar Sulawesi Selatan," tambahnya.
Sementara itu, Prof. H. Said Aqil Siroj menyampaikan, kita diciptakan oleh Tuhan di dunia membawa dan membangun insani, maka yang melakukan bom kemarin melupakan bahwa dia sebagai insan.
"Kami keluarga besar Nahdatul Ulama menyampaikan turut berduka yang sebesar-besarnya atas peristiwa tersebut dan kami mengutuk keras terjadinya periatiwa tersebut," cetusnya.
Kiai Said juga meminta kita meningkatkan cara berpikir, kerjasama dalam diskusi dan aktif secara bersama sama dalam melakukan giat sosial.
"Mari membangun spiritual beragama di antara kita dan melupakan perbedaan suku, agama dan ras karena kita adalah satu didalam kemanusiaan," samhungnya.
Pasa kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan bingkisan kasih dari Ketua PBNU" href="https://bukamatanews.id/tag/pbnu">PBNU kepada Uskup Gereja Katedral.
Ketua Harian Bisma Wadah Kerukunan Bergama Indonesia Dr. John Natan Palinggi, mengungkapkan, tidak akan ada kebahagiaan apabila kita tidak menjunjung toleransi antar umat beragama.
"Yang kurang kita bahas selama ini tentang kerukunan antar sesama maka dari itu mari kita menjaga dan membangun kerukunan antar sesama," jelasnya.
Juga ada pemberian bingkisan kasih dari Ketua Harian Bisma Wadah Kerukunan Bergama Indonesia DR. John Natan Palinggi kepada Uskup Gereja Katedral.
Dilanjutkan dengan penyerahan cendramata dari Uskup Gereja Katedral kepada Prof. H. Said Aqil Siroj.
Ditutup dengan doa dilanjutkan sesi foto bersama para korban peledakan bom, para ormas dan Ketua Kerukunan Lintas Agama.
Pukul 11.07 Wita, Kiai Said Aqil dan rombongan, meninjau lokasi peristiwa peledakan bom bunuh diri.
Penulis: Maulana