PANDEGLAN, BUKAMATA - Kamis, 11 Maret 2021. Siang itu, Aryani sedang berada di depan belasan pengikutnya yang terdiri atas pria dan wanita dewasa, juga anak-anak. Pria 52 tahun sedang bugil saat berendam di rawa, kolam penampungan air milik salah satu perusahaan kelapa sawit di Desa Karang Bolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. Di depannya, belasan pengikutnya juga bugil. Mereka terlihat serius mendengarkan ceramah Aryani.
Seorang warga memergoki mereka. Lalu melapor ke kepala desa. Kemudian, kepala desa setempat melaporkan ke Polsek setempat. Tadinya, Kepala Desa Karang Bolong, Sali, hendak menjemput warganya. Namun, ternyata sudah terlebih dahulu dibawa polisi.
Sali mengatakan, sebagian besar yang ikut ritual itu adalah pendatang dari desa tetangga. Menurutnya, warganya hanya beberapa orang. Itu juga baru pertama kali digelar di desanya, dan langsung dipergoki warga.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang, Hamdi Ma’ani membeberkan ritual mandi bugil yang dilakukan oleh Aryani adalah ajaran Hakekok. Hamdi sementara menunggu dari komisi fatwa MUI untuk menentukan apakah itu sesat atau tidak.
Namun kata Hamdi, Aryani selaku pimpinan Hakekok mengaku telah melakukan komitmen dengan Imam Mahdi dan menjanjikan harta kekayaan. Saat para pengikut yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dewasa serta anak-anak sebanyak 16 orang menggelar ritual mandi telanjang bersama di tengah perkebunan, mereka sedang menyucikan diri.
Hal itu lantaran setelah bertahun-tahun menunggu janji, namun hingga kini tak kunjung terkabulkan. “Setelah melakukan rajaban kemarin, mereka memutuskan untuk menyucikan diri, bebersih, dan bubar,” ungkap Hamdi.
Ajaran Hakekok diperoleh Aryani dari ayahnya, Supri. Sementara Supri mendapatkan ajaran itu dari seorang di Bogor bernama Abah Edi.
Aryani kata Hamdi, pernah mengaku akan bertobat kepadanya, dan meminta untuk dibimbing. Namun, di luar sepengetahuan Hamdi, kelompok tersebut tetap beraktivitas.
Saat ini, mereka sudah berada di Mapolres Pandeglan, untuk diproses hukum. Saat mengamankan peserta mandi bugil, polisi mendapati ada alat kontrasepsi. Polisi tak ingin berspekulasi terkait alat kontrasepsi itu, mengingat dalam kelompok tersebut ada pasangan suami istri.
"Masih kita dalami peruntukannya. Karena dari belasan orang itu, ada pasangan suami istri," Wakapolres Pandeglang Kompol Riky Crisma Wardana.