1.904 Kasus Perzinaan Selama Ramadan Ditemukan di Jateng
28 Maret 2024 14:42
Pengejaran terhadap Ali Kalora Cs terus dilakukan. Saat ini, polisi gunakan nama sandi Operasi Madago Raya untuk menumpas sisa-sisa kekuatan Ali Kalora.
PALU, BUKAMATA - Perburuan terhadap gembong Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora Cs, terus dilakukan. Usai melakukan aksi sadis di Sigi, Ali Kalora Cs belum berhasil ditumpas. Padahal, TNI dan Polri sudah menurunkan pasukan elite.
Tim kesulitan dengan medan area Gunung Biru, yang menjadi lokasi persembunyian Ali Kalora Cs. Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Suparnoto menyebutkan, dalam jarak 10 meter hingga 20 meter, orang sering tak terlihat jika tak bergerak. Itu karena pengaruh kabut.
Sebaliknya, medan Gunung Biru sudah dikenal baik oleh Ali Kalora. Pasalnya, dia sudah keluar masuk hutan Gunung Biru sebagai penebang kayu. Sebelum akhirnya direkrut oleh Santoso bergabung di MIT.
Selain medan, aparat juga terkendala dengan masyarakat yang masih memberi ruang bersembunyi kepada Ali Kalora Cs. Karenanya, aparat keamanan mengubah nama operasi penumpasan Ali Kalora, dengan nama yang ramah bagi masyarakat.
Operasi Tinombala pun diubah menjadi Madago Raya. Madago kata Asops Kapolri, Irjen Imam Sugianto dalam Rapim Polri 2021, berasal dari Bahasa Poso. Artinya, baik hati dan dekat dengan masyarakat.
Irjen Imam berharap, nama Operasi Madago Raya ini disosialisasikan secara meluas. Tidak lagi menggunakan nama Nemangkawi dan Tinombala. Operasi Madago Raya ini kata Irjen Imam, berlangsung sejak 1 Januari 2021 hingga 31 Maret 2021. Operasi ini biasanya akan terus diperpanjang selama 3 bulan hingga seluruh DPO MIT tertangkap.
Awal Desember 2020 lalu, polisi mencatat anggota kelompok Ali Kalora tinggal 11 orang. Mereka diperkirakan punya 2 pucuk senjata api.
28 Maret 2024 14:42
28 Maret 2024 14:15
28 Maret 2024 12:14
28 Maret 2024 11:13
28 Maret 2024 12:14
28 Maret 2024 05:17
28 Maret 2024 12:08
28 Maret 2024 11:13
28 Maret 2024 14:15