Nurdin Abdullah Jadi Tersangka Suap Infrastruktur, Ini Kata Istana
28 Februari 2021 10:12
Bupati Takalar, H Syamsari mengharapkan, pedagang meninggalkan kebiasaan lama pengelolaan sampah.
TAKALAR, BUKAMATA - Pengelolaan sampah yang dengan menggunakan sistem kumpul- angkut - buang dan masih terkonsentrasi di tempat pembuangan akhir (TPA), secara perlahan akan mulai diubah.
Dengan melibatkan masyarakat khususnya pedagang, pemerintah mengharuskan para pemilik warung dan toko di Takalar, untuk membiasakan diri memilah sampah hasil jualannya.
Mulai dari sampah organik hingga sampah anorganik yang dihasilkan masing-masing setiap harinya selama pedagang berjualan.
Partisipasi aktif pedagang ini, diharapkan akan memberi peranan yang besar terhadap program pemerintah untuk mewujudkan kabupaten yang bersih atau zero waster (nol sampah) serta memajukan Bank Sampah di Takalar.
Sampah yang telah dipisahkan oleh pedagang ini, kemudian akan diproses melalui pengolahan sampah di Bank Sampah. Sehingga bisa kembali bermafaat.
Bupati Takalar, H Syamsari menegaskan, pola kumpul- angkut- buang akan ditinggalkan, dan beralih pada penguatan bank sampah agar penanganan sampah lebih efektif berbasis pada pola 3 R. Harapannya, sampah dapat bernilai ekonomi dan lingkungan terbebas dari sampah.
"Pola seperti ini harus ditinggalkan dan diperbaharui, karena tidak efektif dan hanya sekadar memindahkan masalah dari sumbernya ke TPA, kondisi ini dapat meningkatkan beban dan juga mengurangi umur penggunaan TPA. Karena suatu saat, lahan yang digunakan tidak mampu lagi menampung sampah yang ada, maka perlu d lakukan pngelolaan sampah dengan sistem 3R," papar Bupati Takalar H. Syamsari.
28 Februari 2021 10:12
28 Februari 2021 09:41
28 Februari 2021 09:27
28 Februari 2021 09:20
28 Februari 2021 09:01
28 Februari 2021 01:11
28 Februari 2021 07:20
28 Februari 2021 09:01
28 Februari 2021 07:56
28 Februari 2021 09:27