Redaksi : Rabu, 02 Desember 2020 12:25
Proses rekonstruksi 16 adegan mertua bunuh menantunya. (Sumber: Sripoku)

LUBUKLINGGAU, BUKAMATA - Polsek Lubuklinggau Utara, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan menantu oleh mertua. Korban bernama Bambang Cipatdi Lubis. Pelaku adalah Anuar, mertuanya.

Dalam rekonstruksi, Bambang diperankan seorang polisi. Sedangkan Anuar hadir mengenakan baju hijau tosca. Istri korban sekaligus putri pelaku, Maria Eka Susanti juga hadir. Ekspresi wajahnya biasa-biasa saja. Dia tampak tak sedih saat memerankan 16 adegan.

Menurut Maria, dia tak sedih. Juga tak menyesal. Pasalnya, selama 13 tahun berumah tangga, dia dan suaminya memang kerap ribut. Sang suami atau korban, dikenal suka memukul dan menganiayanya.

Juga kerap berkata-kata kasar, menghinar orang tua Maria yang miskin, dan mengusirnya dari rumah. Seperti hari itu, Maria tak tahan lagi. Dia pun pergi dari rumah. Pulang ke rumah orang tuanya.

Dalam rekonstruksi terungkap, hari itu berawal saat Bambang mendatangi rumah mertuanya, Anuar. Dia lalu langsung menemui istrinya, Maria sembari marah-marah.

Usai itu, dia mendekati Anuar. Saat itu Anuar sedang melayani pembeli gorengan. Bambang menunjuk-nunjuk wajah mertuanya, Anuar. "Kecil kamu Anuar," ujarnya.

Namun, Anuar tak menanggapi. Dia masih asyik melayani pelanggan gorengannya. Beberapa pembeli di lokasi, langsung melerai Bambang. Lalu, Bambang menemui Maria di belakang rumah. Dia langsung memukul dan menampar kepala Maria, hingga terjatuh.

Anuar yang mendengar keributan itu, langsung menyambar sebilah pisau badik di dalam rumah. Dia lalu menghampiri Bambang. Saat itu, Bambang mencoba memukul Anuar, namun ditangkis. Sambil, Anuar menusukkan badik di tangannya tepat ke ulu hati Bambang.

Bambang lalu terjatuh. Beberapa warga, termasuk sang istri Maria, mencoba menolong dan ingin membawanya ke Rumah Sakit dr Sobirin. Sayang, dalam perjalanan, Bambang mengembuskan napas terakhirnya.

Kapolsek Lubuklinggau Utara Iptu Sudarno didampingi Kanitreskrim, Aiptu Arahmanu mengatakan, rekonstruksi 16 adegan tersebut, untuk mengetahui proses kejadian sebenarnya di lapangan. Guna, dicocokkan antara keterangan para saksi dan tersangka.

Dalam rekonstruksi itu, tersangka Anuar menusuk korban Bambang pada adegan kesembilan.