Berawal Saling Sindir di Story WA, Dua Gadis Sinjai Ini Janjian Duel di Pinggir Got

MAKASSAR, BUKAMATA - Sebuah rekaman video viral. Dua gadis remaja memakai baju warna hitam dan memakai baju warna merah maroon, berduel di badan jalan. Tampaknya di belakang sebuah gedung sekolah. Keduanya masing-masing memakai celana panjang.

Dari badan jalan, duel berlanjut ke dalam got. Mereka saling jambak dan saling cakar. Gadis berbaju merah maroon tampaknya kalah tenaga. Setelah lama berduel di dalam got, gadis berbaju merah maroon itu diceburkan ke lumpur got yang berwarna hitam. Baju merah maroon-nya ikut berwarna hitam.

"Sudah mi, berdiri meki (silakan berdiri dulu), sudah mi," teriak sejumlah remaja wanita lainnya di dalam video. Mereka terdengar berusaha melerai.

Baca Juga : 

• Viral Aksi Perundungan Remaja Perempuan di Gowa, Dijambak dan Diseret di Aspal
• Viral Bocah Dituduh Mencuri, Ditendang Hingga Terlempar ke Sawah
• Sejumlah Polisi Terlibat Keributan dengan Pedagang Asongan di Pelabuhan Soekarno - Hatta Makassar
• Viral Aksi Penganiayaan Remaja Perempuan di Makassar, Tiga Pelaku Ditangkap
• Lecehkan Karyawan Toko Elektronik, Pria Ini Dibekuk Polisi

Identitas keduanya terungkap. Mereka adalah siswi dua sekolah berbeda di Sinjai. Gadis berbaju merah maroon itu berinisial AM (15), siswi salah satu SMA di Sinjai. Sedangkan yang berbaju hitam adalah siswi SMK. Inisialnya, TL (15).

Kasubag Humas Polres Sinjai AKP Fatahuddin mengatakan, mereka berduel usai kerap saling sindir via story WhatsApp. "Penyebabnya itu karena sindir-menyindir di status WA, kemudian mereka janjian ketemu di Jl MH Thamrin itu (lokasi duel)," ujarnya.

Identitas keduanya diketahui setelah AM melapor. Dia melaporkan lawan duelnya setelah menderita banyak luka cakar. Dia melaporkan TL atas tuduhan penganiayaan. "Pengakuan pelapor ada luka, luka cakar," ungkap AKP Fatahuddin.

AKP Fatahuddin mengatakan, pihaknya masih dalam tahap awal penyelidikan di kasus ini dan akan memanggil terlapor, TL. Namun, dia juga menyebut kasus ini akan diupayakan damai.

"Kita proses penyelidikan lah kasusnya, kalau memang ada unsur pidana nantinya akan dilakukan proses hukum," kata Fatahuddin.

"Namun terlebih dahulu akan dilakukan diversi dalam artian mediasi kedua belah pihak mengingat keduanya masih merupakan anak di bawah umur," sambung Fatahuddin.