Ririn
Ririn

Selasa, 01 Desember 2020 18:42

INT
INT

Australia dan AS Kerjasama Kembangkan Rudal Hipersonik

Australia dan Amerika Serikat akan bekerja sama mengembangkan rudal jelajah hipersonik

BUKAMATA - Australia dan Amerika Serikat akan bekerja sama mengembangkan rudal jelajah hipersonik dalam upaya untuk melawan China dan Rusia yang mengembangkan senjata serupa.

"Kami akan terus berinvestasi dalam kemampuan-kemampuan canggih untuk memberi Angkatan Pertahanan Australia lebih banyak pilihan untuk mencegah agresi terhadap kepentingan Australia," kata Menteri Pertahanan Australia, Linda Reynolds, dikutip CNN.

Dia tidak mengungkapkan biaya pengembangan rudal atau kapan mereka akan beroperasi.

Rudal hipersonik mampu bergerak lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Selain itu, kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian membuatnya sulit dilacak dan dicegat.

Tahun lalu Rusia mengerahkan rudal berkemampuan nuklir hipersonik pertamanya. China juga dikabarkan memiliki sistem hipersonik yang dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional.

Australia telah menyisihkan hingga AUD9,3 miliar (Rp96,6 triliun) tahun ini untuk sistem pertahanan rudal jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk penelitian hipersonik.

Pada Juli, mereka mengungkapkan akan meningkatkan belanja pertahanan sebesar 40% selama 10 tahun ke depan untuk memperoleh kemampuan serangan jarak jauh di udara, laut dan darat.

Langkah itu dilakukan ketika Canberra memperluas fokus militernya dari Pasifik ke kawasan Indo-Pasifik.

Kolaborasi Australia dengan Amerika Serikat dalam pengembangan rudal, bagaimanapun, dapat mengobarkan ketegangan dengan China.

Hubungan antara Australia dan mitra dagang terbesarnya mencapai titik terendah baru pada hari Senin setelah seorang pejabat senior China memposting gambar palsu seorang tentara Australia yang memegang pisau di leher seorang anak Afghanistan.

#Rudal #Australia

Berita Populer