PASANGKAYU, BUKAMATA - Rabu, 11 November 2020. Subuh itu masih pukul 05.00 Wita. A mendengar ketukan pintu neneknya. A senpat bangun membuka pintu. Lalu kembali melanjutkan tidur di rumahnya, Kecamatan Pedongga, Pasangkayu, Sulbar.
Namun beberapa saat kemudian, dia kembali terbangun. Kali ini, teriakan histeris adiknya, AG, yang membangunkannya.
"Ada apa?" tanya A ke adiknya yang tampak ketakutan.
"Ada banyak darah," ujar AG sambil menunjuk kamar kedua orang tuanya.
A lantas membuka pintu kamar kedua orang tuanya. Dia juga histeris kala melihat kedua orang tuanya, R (39) dan H (37) tewas bersimbah darah. Di sebelahnya, ditemukan sebilah parang tergeletak.
"Dari hasil visum, kedua korban mengalami luka terbuka yang diduga sabetan benda tajam di beberapa bagian vital, seperti leher, dada, dan tangan," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Barat AKBP Syamsu Ridwan.
Satreskrim Polres Pasangkayu yang menerima laporan warga kemudian ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan penyelidikan. Sementara jenazah pasutri itu dibawa ke rumah sakit untuk visum.
Di lokasi kejadian, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 1 parang bersimbah darah, 1 parang tanpa noda darah, 4 unit telepon seluler, 2 lembar sarung, serta 1 bra.
"Motifnya masih diselidiki," ujar AKBP Syamsu.
TAG
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga