Enam Pembunuh Demas Masih Satu Rumpun Keluarga

MAMUJU, BUKAMATA - Kamis dini hari, 20 Agustus 2020. Demas Laira yang sempat singgah menemui teman-teman bikersnya di Pasangkayu, Mamuju, melanjutkan perjalanan ke rumahnya di Tobadak, Mamuju Tengah. Mengendarai motor NMax.

Lalu dalam perjalanan, dia diduga melecehkan seorang wanita bernama Kartina. Wanita ini menelepon kakaknya, Syamsul (32), yang saat itu berkumpul di salah satu salon. Kartina mengadu kepada sang kakak.

Dalam keadaan tersulut emosi, Syamsul bersama lima orang pria lainnya yang merupakan kerabatnya, termasuk salah seorang adik laki-lakinya, bergerak mencari pengendara motor dimaksud.

Selain Syamsul, di situ ada Nawir (30), Doni (20), Haerudin (18), Ilham (19), serta Ali Baba (25).

Di Dusun Salu Bijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, mereka menyusul Demas Laira. Jarum jam saat itu sudah pukul 02.00 Wita.

Tanpa komando, mereka lalu menganiaya Demas. Ada yang memukul kepalanya. Polisi menduga eksekutor utamanya adalah Ali Baba (25). Diduga dia menikam korban bertubi-tubi. Ada 17 tikaman di tubuh jurnalis beberapa media online itu.

"Pelaku berinisial AB inilah yang diduga sebagai eksekutor, sementara lainnya memiliki peran masing-masing dan itu yang terus didalami," ujar Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan.

Usai menganiaya dan menikam Demas, mereka kabur meninggalkan korban tergeletak di pinggir jalan. Saking tergesa-gesa, seorang pelaku meninggalkan sepatu kirinya.

Lampu sepeda motor Demas masih menyala, saat sebuah truk lewat. Sopir melihat ada pria tergeletak. Dia lantas ke pos polisi terdekat, mengabarkan bahwa ada korban lakalantas di lokasi. Polisi ke TKP dan menemukan Demas sebagai korban pembunuhan.

Penyelidikan selama dua bulan lebih membuahkan hasil. Tim gabungan berhasil menciduk satu-satu pelaku di lokasi berbeda.

Syamsul ditangkap di Pohuwato, Gorontalo, Nawir, Doni, Haerudin dan Ilham ditangkap di Karossa, Mamuju Tengah, Sulbar. Pelaku lainnya yang diduga eksekutor, Ali Baba ditangkap di Pasangkayu, Sulbar.

Semua pelaku kata AKBP Syamsu Ridwan, masih punya hubungan keluarga.

"Semua pelaku masih satu keluarga. Dari hasil pemeriksaan sementara, para pelaku melakukan pembunuhan akibat sakit hati karena keluarga mereka dilecehkan oleh korban," ujar AKBP Syamsu.

Polisi masih mendalami dengan memeriksa intensif para pelaku.