Terjadi Resesi, Fadhil Hasan: Likuiditas Bank Melimpah Tapi Belum Mengalir ke Sektor Ril
Likuiditas perbankan tidak merata. Terjadi flight safety. DPK bank-bank kecil banyak beralih ke bank-bank besar. Tidak mengalir ke sektor ril.
BUKAMATA - Narasi Institute kembali menggelar Zoominari. Temanya, "Solusi Resesi Ekonomi dan Antisipasi Krisis Keuangan". Menghadirkan beberapa ekonom, politisi dan pengusaha. Ada Melchias Mekeng, Aviliani, Fadil Hasan, Andi Rachmat, dan Eddy Soeparno.

Pada zoominari yang dipandu Founder Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat itu, Ekonom Fadhil Hasan mengatakan, likuiditas itu saat ini melimpah. Di perbankan itu meningkat. Hanya tidak merata. Bank-bank besar kata dia, memiliki likuiditas yang baik. Namun sayangnya, tidak mengalir ke sektor ril.
Fadhil optimsi, apabila tahun 2021 ini, kondisi penanganan Covid-19 ini berjalan dengan baik, terutama setelah ditemukan vaksin dan obat Covid-19, kita akan mengalami pertumbuhan di tahun 2021 ini. Perkiraannya, 3,5 sampai 4,5 persen.
Pertumbuhan itu kata Fadhil, tergantung dari lembaga-lembaga yang melakukan proyeksi. Bank Dunia misalnya, tadinya melakukan revisi ke bawah, perkiraan awal 4,8 persen, 2021 diperkirakan 3-4 persen. Itu kata Fadhil, karena Indonesia masih dianggap kurang menggembirakan dalam penanganan Covid-19. Sehingga masih memiliki risiko di 2021 ini.
"Bentuk recovery yang akan kita alami seperti apa. Ini akan menjadi persoalan pokok. Menurutnya, kurvanya ada berbentuk V, U ada pula bentuk W. Sekarang ini dunia mengatakan, di Amerika misalnya, itu berbentuk K," tambahnya.
Fadhil bilang, ada beberapa sektor ekonomi, terutama yang berbasis digital, akan mengalami pertumbuhan pesat. Tapi juga ada sektor-sektor lain ekonomi yang berbasis offline, UMKM, sektor informal dan jasa, mengalami suatu tekanan.
"Pemulihan ekonominya tidak merata antar sektor. Kalau seperti ini, kita khawatirkan terjadi ketimpangan antar sektor perekonomian kita. Antara sektor-sektor berbasis digital. Dan sektor-sektor informal, jasa, UMKM dan sebagainya. Jadi ada sektor yang meningkat, ada yang memburuk. Sektor yang terkait kesehatan akan meningkat," terangnya.
Pertanyaan selanjutnya, apakah pengaruh resesi ini terhadap sektor keuangan? Kalau 1998 itu kata Fadhil, awalnya dari sektor keuangan merambat ke sektor ril. Sekarang ini terbalik. Sektor ril akibat PSBB, terhentinya supply and demand, pergerakan orang, itu kemudian mengalami tekanan, penurunan aktivitas dan akan berdampak pada sektor keuangan.
"Berapa lama akan berdampak? Kalau menurut saya, melihat data-data yang ada, juga berbagai respons dari BI dan OJK, relaksasi, kebijakan moneter, penurunan Giro Wajib Minimum, penurunan suku bunga, likuiditas itu melimpah. Walau tidak merata. Bank-bank yang besar itu, memiliki likuiditas yang cukup baik. Tidak mengalir ke sektor riil, permintaan yang masih lemah. Di sisi lain, kita juga melihat adanya flight to safety. DPK di perbankan kecil itu beralih ke bank-bank yang besar. Ada masalah dari sisi lembaga keuangan perbankan kita, adalah tidak meratanya risiko yang dihadapi perbankan itu sendiri," tegasnya.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47