Redaksi : Sabtu, 26 September 2020 10:20
Puluhan mahasiswa Unanda Palopo, menduduki kampus.

PALOPO, BUKAMATA - Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Andi Djemma (HMS FT-Unanda), masih bertahan menduduki gedung Rektorat di Jl. Puang Haji Daud, Kota Palopo.

Mahasiswa menduduki gedung rektorat sejak Kamis, 17 September 2020 hingga Sabtu, (26/9/2020) hari ini. Mahasiswa enggan pulang, lantaran belum ada kejelasan dari pimpinan universitas dan yayasan terkait tuntutan mereka.

Ketua HMS FT-Unanda, Wendi Septrianto mengatakan, ada 3 poin tuntutan yang mereka bawa. Yakni, transparansi pendapatan keuangan dan pengeluaran keuangan Universitas Andi Djemma. Kedua, turunkan Biaya Penyelenggara Pendidikan (BPP) selama pandemi Covid-19. Ketiga, mereka meminta mencopot Wakil Rektor 2.

"Kami akan tetap menduduki gedung rektorat, jika tuntutan kami tidak diindahkan," tegas Wendi.

Ridal, salah satu mahasiswa Unanda yang juga merupakan anggota HMS, menyayangkan sikap pimpinan Unanda saat ini, yang tak kunjung memberikan kejelasan.

"Sangat disayangkan sikap pimpinan dalam hal ini (Rektor), yang tak kunjung memberikan solusi terkait tuntutan kawan-kawan," pungkasnya.

"Kami berharap rektor datang menemui massa aksi, untuk melakukan diskusi. Sehingga, ada solusi yang lahir bukan malah menghindar," lanjut Ridal.

"Kami sudah sembilan hari menyegel rektorat, dengan harapan rektor mau menemui kami. Tapi yang datang malah oknum birokrasi mengancam dengan menggunakan badik pada Senin, (21/9/2020). Saya mengutuk keras tindakan itu dan menuntut pihak kepolisian untuk segera melakukan proses hukum pelaku pengancaman, agar tidak menjadi preseden buruk pembungkaman demokrasi dengan cara-cara kriminal seperti ini," tegas Ridal.