LOMBOK TENGAH, BUKAMATA - "Dia cinta pertama saya," ujar S (15) menunjuk NH (12). Kedua bocah asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat itu, baru berkenalan Agustus lalu. Dikenalkan seorang teman S. Baru empat hari berkenalan, S lalu membawa NH jalan-jalan.
Siang itu dia menjemput NH. Lalu pergi jalan-jalan. Namun, magrib baru pulang. Pada pukul 18.30 Wita.
Orang tua NH tak terima. Dia tak mau menerima putrinya kembali. Dia meminta S menikahi putrinya. Kepala Dusun asal S sempat melakukan pendekatan, bahkan hingga tiga minggu sebelum akad nikah berlangsung. Hanya saja, orang tua dari NH tetap tidak menginginkan anaknya kembali.
Baca Juga :
"Saya bawa NH pulang ke rumah dan kakak saya mengantarkan dia ke rumah bibinya di Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang," ujar S.
Tidak lama setelah NH di rumah bibinya, ternyata bapak NH membawa anaknya ke kediaman S. Ortu NH tidak terima anaknya dibawa pulang malam hari.
Karenanya, pihak keluarga S memutuskan untuk menikahkan S dan NH secara diam-diam, tanpa sepengetahuan kantor urusan agama (KUA) dan petugas lainnya.
"Tapi saya juga mau menikah dan tidak ada paksaan dari orang lain dengan mas kawin Rp 2 juta," terangnya.
S mengaku akan berusaha maksimal menafkahi istrinya, meski dia masih duduk di kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTs). S memilih berhenti sekolah. Dia saat ini bekerja menjadi penjual sabun keliling.
"Saya keliling di pasar menjual sabun. Saya juga tidak mau dipisahkan dengan istri saya," ujarnya.
Kepala Dusun (Kadus) Montong, Desa Pengenjek, Ehsan membenarkan cerita itu.
"Saya sempat sarankan agar anak ini dipisah dulu, karena masih anak di bawah umur dan orang tua NH tetap ngotot. Setelah empat hari saya datangi Kadus asal NH ini dan kadus di sana juga menyampaikan, agar nikah di bawah tangan saja," kata Ehsan pada wartawan.
Karena tidak ada titik temu, maka Ehsan selaku Kadus, sempat menghilang dan tidak mengurus lagi. Tiba- tiba, kakak dari S pergi ke rumah keluarga mempelai perempuan, dan sepakat untuk menikahkan kedua anak itu.
"Saya juga tidak hadir saat pernikahan berlangsung. Padahal saya sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi," jelasnya.