MATENG, BUKAMATA - Jenazah Demas Leira (28), jurnalis yang tewas dibunuh Kamis dini hari lalu, 20 Agustus 2020 lalu, akhirnya dimakamkan di kampung halamannya, Desa Bambadaru, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Minggu siang (23/08/2020).
Jerit tangis histeris keluarga dan kerabat pecah, mengiringi kepergian almarhum ke tempat peristirahatan terakhir. Beberapa anggota keluarga jatuh pingsan, lantaran tidak menduga, Demas yang semasa hidup berprofesi sebagai wartawan, pergi dengan cara tragis.
Jasad Demas ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Poros Dusun Salibaju, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kamis dini hari (20/8/2020) lalu, sekira pukul 02:05 Wita. Polisi yang melakukan penyelidikan menduga Demas tewas akibat dibunuh. Di tubuhnya ditemukan sedikitnya 17 luka bekas hujaman senjata tajam.
Sejauh ini polisi belum berhasil mengungkap identitas pelaku, serta motif pembunuhan ini. Namun demikian, Polisi meminta keluarga korban bersabar, dan berjanji akan segera meringkus pelaku untuk pertanggungjawabkan perbuatannya.
"Percayakan kepada kami, kami betul-betul akan mengungkap (kasus) dan tidak akan lama lagi, Polda juga akan bantu kita, kami harapkan bersabar, mudah-mudahan tidak lama kita akan ungkap ", kata Kapolres Mamuju Tengah AKBP Muhammad Zakiy, di hadapan keluarga, seperti dikutip dari detik.
Zakiy memastikan anggotanya terus bekerja melakukan penyelidikan kasus ini.
"Apapun masalahnya kita akan cari, bahkan anggota saya sudah menelusuri perjalanan adinda (almarhum), sejak meninggalkan rumah. Anggota saya sudah tiga hari di lapangan, saya sampaikan berikan kepercayaan kepada kami, percayakan kepada kami, Insya Allah, kita akan bisa ungkap," janjinya.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga