MAMUJU TENGAH, BUKAMATA - Demas Laira (28), tergeletak bersimbah darah di jalan poros Palu-Mamuju Tengah. Tepatnya di Dusun Salibijau, Kabupaten Mamuju Tengah, Kamis (20/8/2020) dini hari. Ada 17 luka tusuk di tubuhnya.
Kakak korban, Barnabas (50) mengatakan, dinihari itu adiknya dalam perjalanan dari Palu ke Mamuju Tengah. Dia dari rumah tantenya di Palu.
Almarhum berada di rumah tantenya pada Minggu, 16 Agustus 2020. Pada malam itu, tantenya sempat mendengar ponakannya itu sedang berbicara dengan seseorang di telepon. Nada suaranya tinggi. Soal pemberitaan.
Namun karena sang tante tidak paham soal perbincangan itu, dia hanya meminta ponakannya untuk berhati-hati.
Ayah korban, Bongga mengaku putranya sempat menelepon saat akan berangkat dari Palu (Sulteng) ke Mamuju Tengah (Sulbar). Namun sang ayah mulai gelisah saat korban belum sampai-sampai. Padahal, masa tempuh Palu ke rumah korban hanya beberapa jam.
Lia, adik korban juga sempat menelepon kakaknya. Saat itu, Demas singgah di Pasangkayu. Ketemu dengan komunitas motor NX-MAX. Bahkan, foto pertemuan itu sempat diunggah almarhum di Facebooknya. Itu postingan terakhir almarhum, satu jam sebelum dieksekusi mati di jalan poros, sekitar 20 kilometer dari rumahnya.
Sebelumnya, Demas Laira ditemukan tewas di jalan poros Sulbar-Sulteng,
Kamis, 20 Agustus 2020. Dini hari itu, dua petani durian mendengar teriakannya.
Padluna (25) saat itu, sedang menjaga kebun duriannya di Dusun Salubijau, Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah.
Sekitar pukul 01.45 Wita kala itu. Dia mendengar suara teriakan minta tolong. Jaraknya sekitar 150 meter dari lokasi.
Rekannya, Midung (35), juga mendengar teriakan minta tolong. Jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi dia berada. Saat itu, Midung sedang menjaga kebun duriannya.
Mereka tak menyangka, suara teriakan itu datang dari seorang pemuda berkaus hitam, yang tewas dengan 17 tusukan.
Polisi dari Polres Mamuju Tengah, tiba di lokasi sekitar pukul 02.15 Wita. Itu setelah mereka mendapatkan laporan dari seorang sopir truk, bahwa ada mayat yang masih terlentang di tengah jalan. Dipimpin Kasat Reskrim Polres Mateng, Iptu Agung Setyo Negoro, petugas menuju TKP.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, ditemukan beberapa luka di badan korban, diduga kuat luka tusuk dengan menggunakan senjata tajam. Luka itu ada pada bagian dada ketiak, tangan korban. Polisi menemukan ada 8 luka. Tapi hasil autopsi rumah sakit menyatakan ada 17 luka tikaman.
Di TKP, polisi menemukan kartu identitas korban. Namanya, Demas Laira. Usia 28 tahun. Tinggal di Dusun Marga Mulya, Desa Bambadaru, Kecamatan Tobadak, Kabupate Mamuju Tengah.
Di lokasi polisi juga menemukan dua kartu pers korban. Juga ada satu buah sepatu yang di dapat di dekat korban. Diperkirakan milik pelaku yang ketinggalan.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku pembunuhan.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga