Redaksi
Redaksi

Kamis, 30 Juli 2020 08:54

Terjaring Prostitusi Online, Siswi SMP: Untuk Beli Kuota Internet Pak

Terjaring Prostitusi Online, Siswi SMP: Untuk Beli Kuota Internet Pak

Seorang gadis ABG, menjual diri lewat aplikasi Michat, demi membeli kuota internet.

BATAM, BUKAMATA – Memburuknya ekonomi akibat pandemi Covid-19, juga belajar daring dari rumah yang membutuhkan kuota internet, memaksa gadis 15 tahun ini, masuk dalam lingkaran prostitusi.

Siswi SMP asal Batam, Kepulauan Riau ini, terperosok prostitusi online via MiChat. Dia terpaksa menjual diri demi membeli kuota internet dan keperluan sehari-hari

Untung, aksi siswi SMP itu digagalkan aparat kepolisian. Dalam penggerebekan, Rabu malam itu, Polisi ikut mengamankan dua pria yang memakai jasa gadis di bawah umur tersebut.

Kapolsek Batu Aji Kompol Jun Chaidir mengatakan, terungkapnya aksi ini setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat.

Masyarakat menyebut, ada jaringan atau penyalur prostitusi online via MiChat yang menjual anak yang masih di bawah umur.

Dari sana, polisi melakukan pengembangan. Akhirnya berhasil mengamankan dua orang pelaku yang diduga sebagai penyalur dan penikmat prostitusi online.

“Dua pelaku yang kami amankan yakni penyalur dan penikmat, keduanya kami amankan di Wisma Mitra Mall saat bertransaksi, Rabu (22/7/2020) malam kemarin,” kata Jun Chaidir melalui telepon, Selasa (28/7/2020).

Dua orang pelaku tersebut berinisial RS dan ML dan mereka adalah pengangguran.

Dari pemeriksaan awal, korban mengaku sengaja menjual diri, hanya karena tidak memiliki uang untuk kebutuhan sehari-hari selama pandemi corona.

Korban juga mengaku menjual diri demi membeli kuota internet.

"Untuk beli kuota internet pak," ujar korban di depan penyidik.

Apalagi korban berasal dari keluarga yang sedang bermasalah dan jauh dari pengawasan orangtua.

Kondisi korban ini langsung dimanfaatkan oleh penyalur prostitusi online tersebut.

Chaidir menambahkan, korban mengenal pelaku dari jejaring sosial Facebook.

Dari sanalah komunikasi terjalin hingga akhirnya korban paham dan sempat mempromosikan dirinya sendiri melalui akun Michat.

“Awalnya korban mengetahuinya dari pelaku tersebut, namun belakangan korban sempat mempromosikan sendiri dan ada juga sesekali menggunakan pelaku,” terang Chaidir.

Untuk tarifnya, Chaidir mengatakan, pelaku mematok harga Rp500.000 untuk sekali kencan.

Mirisnya, korban mengaku masih bersekolah. Namun karena pandemi corona, korban terjerumus ke prostitusi online.

Ada pun barang bukti yang diamankan, yakni dua unit ponsel merek Xiaomi dan uang tunai Rp1 juta.

#Mesum #Prostitusi Online