Gubernur Sumsel Terima Bantuan Penanggulangan Covid-19 dari Kemendag RI

PALEMBANG - Kementerian Perdagangan RI melalui program "Kemendag Peduli", hari ini memberikan bantuan kepada pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan.

Penyerahan Bantuan tersebut dihadiri langsung oleh Kementerian Perdagangan RI yang diwakili oleh Irjen Kemendag RI, Srie Agustian dan Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag RI, Veri Anggiono Sutiarto di Griya Agung Palembang, Rabu (29/7/2020).

Bantuan yang diberikan berupa baju APD 1.500 pcs, masker 10.000 pcs, hand gloves 3.000 pcs, face shield 150 pcs, suplemen vitamin 5.000 pcs, minyak goreng 2.004 ltr, paket sembako 390 paket, sabun antiseptik 5.000 pcs, dan donasi uang sebesar Rp 200 juta.

Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Kementerian Perdagangan RI yang telah memberikan bantuan kepada warga Sumatera Selatan, khususnya mereka yang terdampak Covid-19.

Herman Deru juga menyampaikan kepada pihak pengelola bantuan agar dapat mendistribusikan bantuan ini kepada masyarakat Sumsel yang memang benar terdampak Covid-19.

Sebab jangan sampai bantuan sosial ini disalahgunakan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi, ataupun kepentingan politik mengingat sekarang Provinsi Sumsel akan melaksanakan Pilkada Serentak.

"Bantuan ini harus didistribusikan dengan baik sesuai dengan tujuan sasaran yang benar, jangan sampai bantuan ini dijadikan alat untuk kepentingan pribadi ataupun kepentingan politik mengingat kita akan menyelenggarakan pilkada serentak di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan," katanya.

Ia juga meminta, kepada Kemendag RI untuk dapat membuka ekspor karet agar membantu meningkatkan penjualan para petani karet, karena permasalahan yang dihadapi bukan karena kualitasnya yang jelek, akan tetapi over supply (kelebihan pasokan).

"Saya meminta, bantuan kepada Kementerian Perdagangan RI untuk membuka ekspor karet agar dapat membantu meningkatkan penjualan para petani karet yg ada di Sumsel, karena seperti yg diketahui permasalahan yang ada bukan karena kualitasnya, akan tetapi adanya kelebihan pasokan atau over supply,"imbuhnya.