Redaksi : Minggu, 19 Juli 2020 15:11
TKP penemuan mayat editor MetroTV, Yodi Prabowo.

JAKARTA, BUKAMATA - Malam mulai meremang. Kamis, 16 Juli 2020. Malam Jumat. Ponsel Dimas berbunyi. Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel adik almarhum editor MetroTV, Yodi Prabowo itu. Pengirim dari Suci, pacar Yodi.

Dalam pesannya, Suci minta diantar ke lokasi penemuan mayat Yodi. Dimas lantas meminta izin ke ayahnya. Namun sang ayah tak mengizinkan.

"Besok saja. Ini sudah malam," ujar sang ayah, Suwandi.

Dimas lantas memberitahu ke Suci. Diamini. Namun besoknya, Suci tak muncul. Suwandi juga mengaku tak tahu apa maksud Suci hendak ke TKP malam-malam. Di pesannya ke Dimas juga tak jelas.

"Saya sendiri tidak tahu orang bilangnya begitukan, kan nggak panjang mau begini begini," katanya.

Polisi sedang mengecek kemungkinan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo dibuang di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, setelah dibunuh. Polisi belum bisa memastikan editor Metro TV itu dibunuh di lokasi penemuan mayat.

"Kami pun menduga begitu (hanya dibuang di pinggir JORR Ulujami setelah dibunuh), tapi kami lagi sedang mencari, ya. Sedang mencari kami tidak bisa memastikan apakah dibunuh di lokasi itu atau tempat lain," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Santoso di kantornya, Jumat (17/7).

Yodi diduga jadi korban pembunuhan, saat jenazahnya ditemukan Jumat, 10 Juli 2020 lalu. Ada luka di lehernya. Diduga bekas senjata tajam. Juga luka tikam di dadanya. Jasadnya ditemukan anak-anak yang sedang bermain layang-layang.