Jokowi Semprot Menterinya: WFH Kayak Cuti Saja
Jokowi kembali marahi menterinya. WFH 3 bulan kata dia hanya bagai cuti.
JAKARTA, BUKAMATA - Presiden Joko Widodo, kembali menyentil menteri-menterinya. Pria yang akrab disapa Jokowi itu menilai, work from home (WFH) saat pandemi Covid-19, seperti dimanfaatkan cuti saja oleh para menterinya.

"Saya minta kita memiliki sense yang sama. Sense of crisis yang sama. Jangan sampai 3 bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work form home. Yang saya lihat ini kayak cuti malahan. Padahal pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi," kata Jokowi, dalam sebuah video, Kamis (9/7/2020).
Video itu direkam pada rapat terbatas bersama menteri dan kepala lembaga negara mengenai 'Percepatan Penyerapan Anggaran di 6 Kementerian/Lembaga' Selasa (7/7/2020) lalu. Video itu kemudian diunggah dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/7) kemarin.
"Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada saat kondisi seperti ini. Membuat permen yang biasanya dua minggu yang sehari selesai. Buat PP yang biasanya sebulan ya dua hari selesai. itu loh yang saya inginkan," tutur Jokowi.
Sebelumnya, pada 18 Juni lalu, Jokowi juga menegur keras para menterinya, karena merasa tidak puas atas kinerja di tengah pandemi Covid-19. Ancaman reshuffle pun keluar dari mulut Jokowi.
"Langkah apapun yang extra ordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya," kata Jokowi dalam video yang ditayangkan Setpres pada Minggu (28/6/2020).
Isu liar reshuffle menggelinding dengan sendirinya, setelah pernyataan keras Jokowi. Dalam tegurannya, Jokowi menyentil belanja kementerian yang dinilainya masih sangat rendah.
"Untuk pemulihan ekonomi nasional, misalnya saya beri contoh. Bidang kesehatan, tuh dianggarkan Rp75 triliun. Rp75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua. Segara itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran. Sehingga men-trigger ekonomi. Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialis, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan 70-an triliun seperti itu," beber Jokowi.
"Bansos yang ditunggu masyarakat segera keluarkan. Kalau ada masalah lakukan tindakan-tindakan lapangan. Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini extraordinary, harusnya 100 persen," tambah Jokowi.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
