Potensi Begal Parpol Masih Besar, Manuver Appi Paling Ditunggu
Sebelum rekomendasi dengan format B1-KWK dikeluarkan, potensi jegal-menjegal masih sangat mungkin terjadi.
MAKASSAR - Tiga bakal pasangan calon di Pilwalkot Makassar 2020 sudah mengantongi rekomendasi partai. Hitungan saat ini ketiganya sudah mencukupkan jumlah kursi dukungan yang dipersyaratkan KPU.

Masing-masing pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi. Diusung Gerindra dan NasDem, duet ini sudah mengantongi total 11 kursi. Kemudian duet Syamsu Rizal-Fadli Ananda yang diusung PDIP, PKS dan PKB dengan total 12 kursi.
Selanjutnya, Irman Yasin Limpo yang sudah didukung oleh 10 kursi. Akumulasi dari kursi yang dimiliki Golkar dan PAN. Tersisa, duet Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando yang hingga saat ini belum mengantongi satupun surat rekomendasi parpol.
Meskipun demikian, peluang Appi, sapaan karib Munafri Arifuddin, untuk melakukan manuver masih terbuka lebar. Sebelum rekomendasi dengan format B1-KWK dikeluarkan, potensi jegal-menjegal masih sangat mungkin terjadi.
“Potensi begal politik itu besar. Ada peluang yang sangat potensial, dukungan partai dibajak atau diambil alih oleh calon lain. Karena partai juga tidak memiliki prosedur yang standar untuk menentukan calon kandidat. Banyak partai yang membuka pendaftaran tapi juga menyiapkan shortcut,” kata pakar politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Luhur Andi Prianto, Minggu (5/7/2020).
Kata Luhur, di setiap partai politik ada banyak gerbong. Faksi-faksi inilah yang menjadi jalur atau pintu untuk mendapatkan rekomendasi. Jalan pintas inilah yang memungkinkan begal-membegal rekomendasi partai terjadi.
“Istilahnya ada banyak pintu. Itu semua menjadi jalan bagi kandidat untuk membajak rekomendasi partai. Karena selalu tersedia jalan pintas untuk merubah dukungan politik partai yang sudah ditetapkan. Dan saya kira Pak Appi sudah punya pengalaman membangun koalisi besar,” tambah Luhur.
Hal serupa disampaikan pakar politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Firdaus Muhammad. Menurutnya, potensi membajak partai di detik-detik terakhir sangat mungkin terjadi.
“Manuver-manuver politik Pak Appi sekarang ditunggu, karena memang peluang Appi bermanuver itu paling besar. Kalau benar, Pak Appi menggunakan pola yang lalu, di detik-detik terakhir (rekomendasi partai) itu bisa buyar. Karena kita melihat sebelum-sebelumnya, kemungkinan itu masih ada,” tegas Firdaus.
Menurutnya, saat ini merupakan masa kritis bagi para kandidat dan partai politik dalam menentukan pilihan. Kandidat yang telah mencukupi jumlah kursi untuk mendaftar calon walikota, disarankan untuk lebih fokus mempertahankan rekomendasi partai yang sudah ditangan ketimbang berusaha menggembosi partai kandidat lain.
“Jangan sampai lebih fokus menggembosi rekomendasi partai orang lain, sementara partai pendukung sendiri lepas,” demikian Firdaus.
News Feed
Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas OPD Lewat Bimtek Arsitektur SPBE
23 Oktober 2025 19:40
Kurang dari 24 Jam, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Curanmor di Bontocani Bone
23 Oktober 2025 17:54
13.224 PPPK Kemenag Dilantik, Termuda Usia 20 Tahunan
23 Oktober 2025 17:47
