Redaksi
Redaksi

Senin, 22 Juni 2020 14:41

Ahli Penyakit Menular: Covid-19 Bisa Melemah dan Mati Tanpa Vaksin

Ahli Penyakit Menular: Covid-19 Bisa Melemah dan Mati Tanpa Vaksin

Virus corona akan melemah dan mati tanpa vaksin. Itu diungkap ahli penyakit menular dari Italia.

BUKAMATA - Pandemi Covid-19 dapat berakhir tanpa membutuhkan vaksin. Itu diungkap seorang pakar Italia. Profesor Matteo Bassetti namanya. Dia seorang spesialis penyakit menular.

Profesor Bassetti mengklaim, Covid-19 telah berubah dari 'harimau agresif' menjadi 'kucing liar'. Menurutnya, kita mungkin tidak memerlukan vaksin untuk virus yang telah menewaskan 465.000 di seluruh dunia itu. Pasalnya, virus itu bisa mati dengan sendirinya. Klaim ini telah diperdebatkan oleh para ahli lainnya.

Kepada Sunday Telegraph, Prof Bassetti mengatakan, virus corona itu seperti harimau yang agresif pada Maret dan April. Tetapi sekarang seperti kucing liar.

“Bahkan pasien lanjut usia, berusia 80 atau 90 tahun, sekarang duduk di tempat tidur dan mereka bernapas tanpa alat bantu pernapasan," jelasnya.

"Pasien yang sama akan meninggal dalam dua atau tiga hari sebelumnya," tambahnya.

Dilansir dari Metro.co.uk, Bassetti mengatakan, tingkat keparahan virus telah berubah selama empat minggu terakhir. Yang menurut Profesor Bassetti bisa melemah. Prof Bassetti menambahkan, mungkin ada beberapa penjelasan untuk ini, termasuk lock down yang menyebabkan orang terpapar dengan dosis yang lebih kecil dari Covid-19.

Pakar dari Rumah Sakit Umum San Martino, di Genoa, sebelumnya dikritik karena membuat klaim serupa di awal bulan.

Menanggapi pernyataan sebelumnya, Dr Angela Rasmussen dari Columbia University memposting cuitan, "Tidak ada bukti bahwa virus kehilangan potensi di mana pun."

Dr Oscar MacLean dari University of Glasgow menambahkan: "Membuat klaim ini berdasarkan pengamatan anekdotal dari tes swab berbahaya. Walaupun pelemahan virus melalui mutasi secara teori dimungkinkan, itu bukan sesuatu yang harus kita harapkan, dan setiap klaim seperti ini perlu diverifikasi dengan cara yang lebih sistematis. Tanpa bukti yang jauh lebih kuat, tidak seorang pun seharusnya meremehkan bahaya yang ditimbulkan oleh virus yang sangat ganas ini, dan berisiko terhadap respons masyarakat yang berkelanjutan."

Italia melaporkan, ada 49 kematian dari Covid-19 pada hari Sabtu, dibandingkan dengan 47 hari sebelumnya. Itu dilansir dari Badan Perlindungan Sipil. Sementara jumlah kasus harian, baru naik menjadi 262 dari 251 pada hari Jumat. Korban tewas negara itu sejak wabah itu terungkap pada 21 Februari lalu, kini berada di 34.610. Badan itu merilis, tingkat kematian itu tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil dan Inggris.

#Virus Corona #cegah virus corona #Italia