Krisis Suriah Memanas: Milisi Irak Didukung Iran Bantu Damaskus Setelah Jatuhnya Aleppo
03 Desember 2024 00:06
Sri Mulyani menyebut pemerintah masih terus bekerja keras untuk menahan dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian.
BUKAMATA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi pada 2021 masih dihadapi dengan ketidakpastian.
Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani saat memberikan tanggapan pemerintah atas pandangan 9 Frakasi DPR terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) tahun 2021.
Seperti diketahui, seluruh fraksi di DPR menilai, target pertumbuhan ekonomi pada 2021 yang mencapai 4,5% sampai 5% terlalu optimistis dan pemerintah terlalu percaya diri dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi yang sebesar itu.
Menurut Sri Mulyani, asumsi pertumbuhan ekonomi pada 2021 dan di tengah kondisi ketidakpastian yang sangat tinggi akibat masih meluasnya penyebaran covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir, penetapan asumsi pertumbuhan ekonomi masih diliputi ketidakpastian.
"Asumsi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 sebesar 4,5 - 5,5 persen memang masih mengandung ketidakpastian," ujar Sri Mulyani, Kamis (18/6/2020).
Perkiraan pertumbuhan ekonomi pada rentang 4,5% - 5,5% lanjut Sri Mulyani diasumsikan masih ditopang oleh konsumsi masyarakat, investasi, dan perdagangan internasional yang berangsur pulih, setelah pukul terberat akibat covid-19 mulai mereda dan tidak terjadi second wave penyebaran Covid-19.
Saat ini, kata Sri Mulyani, pemerintah masih terus bekerja keras untuk menahan dampak negatif Covid-19 terhadap perekonomian. Berbagai langkah stimulus dan dorongan serta kebijakan insentif dilakukan untuk menjaga dan memulihkan sisi permintaan, seperti konsumsi, investasi dan ekspor, dan juga dari sisi supply atau produksi.
Langkah-langkah tersebut diharapkan akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi kuartal III-IV tahun 2020. Dengan langkah tersebut Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi tahun 2020 dapat dicegah untuk tidak merosot secara tajam dan masih dapat dipertahankan pada positif.
"Selain itu Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dilakukan tahun 2020 sebagian masih akan dipertahankan untuk menjaga momentum. Pemerintah dan Bank Indonesia akan menjaga inflasi pada tingkat yang terkendali untuk memulihkan daya beli masyarakat," jelas Sri Mulyani dilansir CNBCIndonesia.
03 Desember 2024 00:06
02 Desember 2024 23:36
02 Desember 2024 23:33
02 Desember 2024 20:49
03 Desember 2024 00:06