Ulfa : Kamis, 11 Juni 2020 20:15
Risman Pasigai

MAKASSAR - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menetapkan komposisi personalia badan pengendalian dan pemenangan pemilu masa bakti 2019 hingga 2024.

Surat keputusan tersebut bernomor SKEP-25/DPP/Golkar/V/2020. Ditandatangani langsung Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus tertanggal 19 Mei 2020.

Adapun total komposisi dan personalianya berjumlah 179 orang. Dipimpin langsung Maman Abdurrahman selaku ketua, Muhammad Suryawijaya sebagai sekretaris, serta Ayi Paryana Solihin sebagai bendahara.

Dari 179 nama yang ada dalam personalia badan pengendalian dan pemenangan pemilu, terdapat nama politisi muda asal Kabupaten Bulukumba, Muhammad Risman Pasigai.

Juru bicara DPD I Partai Golkar Sulsel tersebut diberi kepercayaan sebagai ketua divisi Bappilu Pemilihan Presiden 2024.

"Alhamdulillah, diberi kepercayaan oleh Bapak Ketua Umum Golkar mengurusi persiapan Pilpres di Bappilu. Ini adalah amanah," kata Risman saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2020).

Menurutnya, Bappilu adalah badan khusus yang bekerja secara simultan untuk kerja-kerja politik partai, mulai dari Pilkada, Pileg dan Pilpres. Oleh karena itu, kata Risman, kedepannya dibutuhkan kerja sama yang baik dengan seluruh elemen, tak terkecuali kader maupun struktur partai.

"Fokur kerja-kerja politik partai, memperbanyak persamaan dan mengurangi perbedaan sehingga kerja-kerja politik Golkar semua bisa terintegrasi dengan baik," tambah wakil ketua bidang organisasi DPD Golkar Sulsel ini.

Selain Risman, ada empat anggota DPR RI asal Sulsel yang juga punya tanggungjawab besar, yaitu Hamka B Kadi, Andi Rio Idris Padjalangi, Supriansa, dan Muhammad Fauzi. Keempatnya dipercaya menjadi pengendali pemenangan di daerah pemilihannya masing-masing.

Hamka B Kadi bertanggungjawab mengkoordinir wilayah Sulsel I, Supriansa koordinator wilayah Sulsel II, serta Andi Rio dan Muhammad Fauzi didaulat sebagai pengendali derah Sulsel III.

Khusus untuk Andi Rio Padjalangi, ia mendapat tugas tambahan dari Airlangga Hartato sebagai pengendali atau direktur pemenangan kewilayahan Indonesia II.