Redaksi : Senin, 08 Juni 2020 15:03
Proses identifikasi di TKP pembunuhan janda di Ngawi.

NGAWI, BUKAMATA - Kamis sore, 4 Juni 2020. Yatmini (30) berboncengan dengan Kadianto (46). Keduanya dilihat oleh sejumlah warga. Menggunakan sepeda motor milik Yatmini. Menuju rumah Kadianto di Dusun Gadung, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Ngawi.

Yatmini adalah janda. Sementara Kadianto belum resmi cerai dari Kartini. Baru pisah ranjang.

Tidak ada yang mengetahui, apa kronologi yang terjadi di rumah itu. Tahu-tahu, pada Sabtu, 6 Juni 2020, Kartini hendak menjenguk anaknya, ketika dia melihat jasad terbujur kaki. Jasad itu milik Yatmini. Tertutup jerami.

Sekitar 500 meter dari jasad, ada sepeda motor Yatmini. Dan di dekat sepeda motor itu, ada jasad Kadianto sedang tewas terjerat seutas tali. Diduga sengaja gantung diri.

"Diduga motif asmara menjadi pemicu meninggalnya YT yang ditemukan di belakang rumahnya (Kadianto)," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Khoirul Hidayat, Senin (8/6/2020).

Dari keterangan para saksi, kata Khoirul, antara korban dan pelaku diketahui warga sering jalan bareng layaknya pasangan kekasih.

Khoirul mengaku, pihaknya belum bisa memberikan keterangan detail terkait asmara pasangan kekasih tersebut. "Detail kisah asmara Kadianto dengan YT seperti apa, kami belum tahu karena kita terkendala kedua korban meninggal dunia," tandas Khoirul.

Dugaan sementara, Yatmini dihabisi Kadianto, karena mendesak untuk dinikahi sementara status Kadianto yang belum resmi bercerai dari Kartini menjadi penghalang. Usai membunuh Yatmini dengan cara mencekik, diduga Kadianto menyesal lalu memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.