MAKASSAR, BUKAMATA - Sekelompok orang tampak menggotong jenazah. Dari sebuah rumah sakit. Diduga Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.
Mereka lalu menaikkan jenazah ke mobil pikap silver, lalu membawa ke rumah duka. "Pak Yunus meninggal," terdengar suara wanita di balik video berdurasi 16 menit 55 detik itu. Terdengar klakson bersahutan-sahutan.
Direktur RSUD Labuang Baji, dr. Andi Mappatoba, mengakui jenazah itu diambil paksa dari RS Labuang Baji tadi pagi, Jumat (5/6/2020). Jenazah seorang pasien PDP itu, rencananya dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
Baca Juga :
"Kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi menghadapi massa yang emosi, keselamatan kita terancam, sementara petugas keamanan juga jumlahnya sedikit, hanya ada anggota Polsek dan Koramil Mamajang," ujar dr. Andi Mappatoba, Jumat (5/6/2020).
Pasien laki-laki usia 49 tahun itu kata Mappatoba, sebelumnya menjalani perawatan selama 2 hari di RSUD Labuang Baji.
"Saat pasien meninggal pada pukul 09.15 Wita, kami langsung laporkan ke tim Gugus Tugas Provinsi pukul 09.20 Wita, lalu setelah itu, sekitar pukul 09.50 Wita, massa tiba-tiba datang menyerbu dan mengambil paksa jenazah, sebelum petugas Tim Gugus datang," katanya.
Jumlah warga yang lebih banyak dari jumlah petugas keamanan, membuat warga berhasil membawa pergi jenazah warga Jalan Rajawali, Makassar ini tanpa proses pemulasaran jenazah sesuai protokol penanganan Covid-19.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di RS Dadi Makassar. Pihak rumah sakit tak bisa berbuat banyak menghadapi warga yang beringas.