GARUT, BUKAMATA - Malam takbiran, Sabtu, 23 Mei 2020. Insiden berdarah terjadi di sebuah rumah di Perumahan Suci Permai, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
Pria bernama Wira (21) meregang nyawa di tangan kakak kandungnya berinisial QA (27). Tragisnya, itu di depan mata ibu kandung keduanya.
Insiden bermula saat Wira menantang QA berkelahi. Wira juga disebut menghina dan memaki ibu mereka dengan kata-kata kotor.
Perlakuan Wira kepada ibunya itu membuat QA emosi. Terutama, saat Wira menghina sang ibu. Dia kalap. Wajah Wira dihajar QA dengan tangan kosong satu kali. Tak hanya itu. QA yang kadung emosi bergegas ke dapur dan mengambil pisau.
"Pelaku kemudian menusuk korban di bagian dada sebelah kiri sebanyak satu kali," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng dilansir Detik.
Wira seketika tumbang. Darah mengalir deras dari tubuh pria bertato itu. Sang ibu yang tadinya dihina menolong sang anak. Sang Ibu sempat akan membawanya ke rumah sakit. Namun sayang, Wira tak tertolong. Dia meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit.
Polisi yang mendapat informasi, bergegas ke lokasi kejadian. Di sana, dia mengamankan QA. Kasat Reskrim Maradona mengatakan, timnya mengamankan sejumlah barang bukti di TKP.
"Barang bukti yang kami amankan berupa sebilah pisau dapur bergagang," katanya.
Polisi sudah menetapkan QA sebagai tersangka. "Sudah ditetapkan tersangka," kata Maradona, Selasa (26/5/2020).
QA kini ditahan di Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Karangpawitan. Maradona menjelaskan, kepada penyidik yang memeriksanya, QA mengakui perbuatan tersebut.
"Tersangka mengakui perbuatannya. Motifnya karena kesal korban ini menghina ibunya," ucap Maradona.
BERITA TERKAIT
-
Emosi Ditantang Duel, Pemilik Kontrakan di Bone Tikam Tamu Penyewa Hingga Tewas
-
Diplomat Indonesia Zetro Purba Tewas Ditembak OTK di Peru
-
Pelaku Pembunuhan Sadis di Selayar Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa, Polisi Serahkan ke Dinsos
-
Tiba di Rumah Duka, Jenazah Tukang Ojek Korban KKB Papua Disambut Tangis Keluarga
-
Dipicu Dendam Pribadi, Petani di Bone Tewas Dianiaya Tetangga