Redaksi : Senin, 25 Mei 2020 09:38
Aya Hacem semasa hidup.

LONDON, BUKAMATA - Aya Hachem sedang berada di luar sebuah supermarket di Blackburn, Inggris, ketika letusan senjata api terdengar dari arah sebuah mobil yang melintas.

Aya merasakan perih di dadanya. Saat memegangnya, dia melihat darah memenuhi tangannya. Dia pun roboh.

Enam tersangka didakwa atas pembunuhan mahasiswi Muslim kelahiran Lebanon itu.

Pelaku utama Ayaz Hussein (34), dari Blackburn. Dia bergabung dengan Feroz Suleman (39), Abubakir Satia (31), Uthman Satia (28), Judy Chapman (26), dan Kashif Manzoor (24). Sasaran mereka sebenarnya seorang pria yang berada di dekat Aya saat itu. Mereka didakwa dengan pembunuhan dan percobaan pembunuhan.

Inspektur Detektif Andy Cribbin mengatakan, penyelidikan polisi bergerak cepat, tetapi masih jauh dari kata rampung. “Tekad kami untuk memahami apa yang terjadi, dan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Aya yang tidak perlu dan tidak masuk,” katanya.

Remaja Muslim kelahiran Libanon, yang merupakan mahasiswa hukum tahun kedua di Universitas Salford, dimakamkan di kota kelahirannya Qlaileh, Lebanon, Sabtu (23/5/2020).

Orang tuanya mengenang semasa hidup putri mereka yang ambisius dan bersemangat di pemakaman. “Saya melihat di Aya perwujudan impian dan harapan saya.” Kata Ismail Hachem, Ayah Aya, kepada Arab News.

Sementara Ibunya, yang paling terpukul dengan kepergian Aya berharap para pelaku pembunuhan anaknya mendapatkan hukuman setimpal. “Kami berpikir bahwa tinggal di luar negeri akan melindungi anak-anak kami. Sekarang yang saya minta hanyalah keadilan,” katanya.