Daeng Tayang Jadi Saksi Pernikahan Pemuda Pulau Kodingareng Makassar
08 November 2024 23:47
Meskipun lolos di tingkat DPR, peluang stimulus itu lolos menjadi UU cukup kecil.
BUKAMATA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana akan memberikan stimulus ekonomi senilai 3 triliun dolar AS atau setara dengan Rp45.000 triliun, untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
Berbeda dengan sebelumnya, paket stimulus ini usulan dari Partai Demokrat. Stimulus tersebut lolos di DPR AS yang dikuasai oleh Partai Demokrat dengan voting 208 anggota setuju berbanding 199 yang menolak.
Dari jumlah tersebut, ada 15 anggota yang membelot dari keputusan partai. 14 anggota Demokrat menentang RUU itu sementara satu anggota dari Partai Republik mendukung stimulus tersebut.
Paket stimulus tersebut sudah termasuk 1 triliun dolar AS untuk mendanai pemerintah negara bagian dan daerah, bantuan langsung tunai (BLT) 1.200 dolar AS per individu dengan maksimal 6.000 dolar AS per rumah tangga, 200 juta dolar AS untuk membayar para pekerja darurat, 75 juta dolar AS untuk tes Covid-19, dan 175 juta dolar AS untuk subsidi sewa, KPR, dan tagihan rumah tangga.
Meskipun lolos di tingkat DPR, peluang stimulus itu lolos menjadi UU cukup kecil. RUU tersebut harus lolos di Senat yang dikuasai Partai Republik. Sejak awal, Presiden AS Donald Trump yang berasal dari Partai Republik tak menyukai paket stimulus tersebut.
Menurut Ketua Senat, Mitch McConnell mengaku tak tertarik dengan proposal stimulus tersebut. Bahkan, Gedung Putih sempat mengancam memveto paket stimulus tersebut di DPR meski akhirnya berhasil lolos. Kini, nasib stimulus tersebut berada di tangan Senat.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, proposal itu merupakan tawaran dari Partai Demokrat yang diharapkan bisa dinegosiasikan dengan Partai Republik. Dia mengkritik anggota DPR Partai Republik yang menginginkan stimulus tahap kedua ditunda.
"Anda pikir pergerakan virus bisa ditunda? Biaya sewa rumah bisa ditunda? Atau makanan bisa ditunda?," ujar Pelosi dilansir CNBC, Minggu (17/5/2020).
Sekretaris Presiden Gedung Putih, Kayleigh McEnany menegaskan, pemerintah menolak paket stimulus yang diajukan Partai Demokrat. Dia memberikan sinyal stimulus baru tengah disiapkan oleh pemerintah pada minggu ini.
Namun, sumber CNBC di Gedung Putih mengatakan, pemerintah sepakat dengan bantuan BLT yang ada dalam paket stimulus itu, sehingga kemungkinan akan dilanjutkan. Kebijakan BLT tersebut sangat populer setelah pada tahap pertama diluncurkan Maret.
08 November 2024 23:47
08 November 2024 23:40